Serang (ANTARA News) - Sebanyak 130 Kepala keluarga (KK) di Perumahan Bumi Nagara Lestari (BNL) Desa Nagara, Kabupaten Serang, Banten, mengancam memboikot pembayaran kredit rumah bulan Februari, karena perumahan sering banjir, sementara pihak pengembang tidak terlihat inisiatifnya menyelesaikan masalah tersebut.

"Kami bersama warga lain akan memboikot tidak akan membayar kredit rumah pada bulan ini. Karena PT IGS (Indo Graha Serpong) selaku pengembang tidak pernah menunjukkan itikad baik," kata Ketua RT 18/03 Perumahan Bumi Nagara Lestari, Suyanto, Sabtu.

Menurut dia, alasan akan memboikot pembayaran kredit rumah itu sangat mendasar, sebab setiap tahun warga mengusulkan agar pengembang mengupayakan perbaikan lahan kosong sekitar perumahan BNL.

"Namun seolah developer PT IGS tidak pernah memperdulikan aspirasi warga yang mengambil rumah secara kredit perumahan ini," katanya.

Suyanto mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintahan desa (Pemdes) untuk bisa memfasilitasi aspirasi antara warga dan pihak PT IGS selaku developer perumahan.

"Kami juga sudah koordinasi dengan lurah. Bahkan lurah setempat juga sangat mendukung," katanya.

Sementara Kepala Desa (Kades) Nagara, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Dedi Haryadi membenarkan hal tersebut.

Menurut dia langkah masyarakat akan memboikot pembayaran kredit rumah itu salah satu bentuk kekecewaan lantaran belum pernah adanya upaya developer untuk mengantisipasi ancaman banjir yang kerap terjadi setiap tahunnya.

"Saya selaku pimpinan desa tentunya mendukung langkah masyarakat jika memang itu untuk kebaikan semua. Namun saya berpesan jangan bertindak diluar batas yang tidak diinginkan," ujarnya.

Di sisi lain, Dedi berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang agar bisa melakukan upaya untuk normalisasi Kali Cikambuy salah satu anak Sungai Ciujung yang kerap meluap menyebabkan merendam ratusan rumah di perumahan tersebut.

"Saya berharap secepatnya Pemkab Serang untuk normalisasi Kali Cikambuy yang dangkal. Tujuannya agar tidak lagi meluap dan merendam ratusan rumah. Kasihan masyarakat," tuturnya.

Pewarta: Ridwan Ch
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014