Surabaya (ANTARA News) - Kesebelasan Putra Samarinda mampu meraih satu angka setelah menahan imbang tuan rumah PSM Makassar 1-1 pada laga perdana Indonesia Super League 2014 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu.

PSM sempat memimpin lebih dulu pada menit ke-27 melalui eksekusi penalti mantan pemain timnas Ponaryo Astaman, menyusul tangan pemain bertahan Putra Samarinda Nasser El Saba menyentuh bola di kotak terlarang.

Gol balasan Putra Samarinda tercipta pada menit ke-58 melalui Ilija Spasojevic setelah sundulannya meneruskan umpan dari Sultan Samma menaklukkan penjaga gawang Markus Haris Maulana.

Putra Samarinda tampil cukup dominan pada 15 menit awal babak pertama dengan beberapa kali menekan lini pertahanan PSM. Tandukan Ebrahim Lovinian saat menyongsong tendangan bebas Joko Sasongko di menit ke-11 masih mampu ditepis Markus.

Beberapa menit berselang, giliran PSM mendapatkan tendangan bebas tetapi sepakan Roman Chmelo masih bisa diantisipasi penjaga gawang Rivki Mokodompit.

Ponaryo Astaman memecah kebuntuan setelah sukses mengeksekusi tendangan penalti dan membawa PSM memimpin 1-0.

Tertinggal satu gol, Putra Samarinda mulai meningkatkan tekanan. Beberapa kali Ilija Spasojevic, Bayu Gatra dan Joko Sasongko mengancam pertahanan PSM, namun kiper Markus Maulana dengan sigap mematahkan peluang lawan.

Serangan Putra Samarinda untuk menyeimbangkan skor berbuah hasil pada babak kedua, ketika Spasojevic dengan leluasa menanduk bola dari tendangan bebas Joko Sasongko yang mengarah ke depan gawang.

Dalam kedudukan imbang 1-1, kedua tim saling bergantian menyerang untuk mendapatkan gol tambahan, tetapi hingga peluit panjang berbunyi skor imbang tidak berubah.

"Sudah pasti saya kurang senang dengan hasil imbang ini. Pemain tampil kurang maksimal dan banyak melakukan kesalahan sehingga sejumlah peluang terbuang," kata pelatih PSM, Jorg Peter Steinebrunner, usai pertandingan.

Sementara itu, pelatih Putra Samarinda Mundari Karya mengatakan pertandingan berlangsung cukup seimbang dan kedua tim juga memiliki peluang sama untuk mencetak gol.

"Tim kami banyak dihuni pemain-pemain muda dan mereka seperti kurang percaya diri menghadapi pemain lawan yang lebih senior. Anak-anak baru lebih berani menyerang pada babak kedua," kata Mundari yang mengaku puas dengan hasil imbang tersebut.

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014