Semarang (ANTARA News) - Banjir kembali menggenangi enam kecamatan di Kota Semarang, Jawa Tengah, karena hujan yang terjadi sejak Sabtu (1/2) malam hingga Selasa pagi dengan ketinggian genangan 20 sentimeter hingga satu meter.

"Untuk ketinggian genangan yang hingga satu meter tidak berlangsung lama karena pompa dioperasionalkan secara maksimal oleh dinas terkait," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Iwan Budi Setiawan di Semarang, Selasa.

Keenam kecamatan yang tergenang banjir yakni Kecamatan Genuk (Kelurahan Sebanganom, Kelurahan Genuksari, Kelurahan Sebangsari, Kelurahan Muktiharjo Lor, Kelurahan Karangroto, Kelurahan Banjardowo, dan Kelurahan Trimulyo dengan ketinggian genangan 40 sentimeter hingga 50 sentimeter).

Kecamatan Gayamsari (Kelurahan Kaligawe dan Kelurahan Sawahbesar dengan ketinggian genangan 30 sentiemter hingga 40 sentimeter); Kecamatan Semarang Timur (Kelurahan Kebon Agung, Kelurahan Mlatibaru, Kelurahan Bugangan, Kelurahan Kemijen, Kelurahan Rejomulyo, dan Kelurahan Rejosari dengan ketinggian genangan 20 sentimeter hingga 60 sentimeter).

Kecamatan Tugu (Kelurahan Mangkang Wetan di Perumahan Mangkang Indah (RW 2, 3, 4, 7, dan 8 dengan ketinggian satu meter dan warga dievakuasi di musala RW 1 Mangkang Indah yang juga dijadikan sebagai dapur umum. Kemudian Kelurahan Mangkang Kulon, Kelurahan Randugarut, Kelurahan Karanganyar, dan Kelurahan Mangunharjo.

Kecamatan Semarang Barat di Kelurahan Krobokan di Jalan Ariloka juga tergenang dengan ketinggian 60 sentimeter hingga 70 sentimeter; Kecamatan Semarang Utara (Kelurahan Dadapsari, Kelurahan Bandarharjo, Kelurahan Tanjungpinus, Kelurahan Kuningan, dan Kelurahan Purwosari dengan ketinggian 20 sentimeter hingga 50 sentimeter).

Iwan menegaskan bahwa seluruh pihak sudah bertindak cepat melakukan penanganan seluruh korban banjir seperti evakuasi dan memberikan logistik di dapur umum.

"Untuk yang daerah banjir sebenarnya daerahnya sama. Jadi sebelumnya banjir kemudian sempat surut, tetapi karena hujan terus menerus, tergenang lagi," demikian Iwan Budi Setiawan.***3***

(N008/H015)

Pewarta: Nur Istibsaroh
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014