Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengadakan pembicaraan mengenai pengiriman pasukan TNI ke Lebanon sebagai bagian pasukan perdamaian PBB (Unifil) dengan Presiden Perancis, Jacques Chirac. Yudhoyono akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Chirac untuk membahas situasi terakhir di Lebanon serta masalah pengiriman pasukan TNI ke negara tersebut, kata Juru Bicara Kepresidenan, Dino Pati Jalal, kepada pers di Kantor Kepresidenan, Jumat. Dino menjelaskan hal itu ketika memberitahukan kunjungan Presiden ke Finlandia, Norwegia serta Kuba mulai 9-19 September 2006. Pertemuan Yudhoyono-Chirac akan berlangsung di sela-sela KTT Asia dengan Eropa yang disebut Asia-Europe Meeting (ASEM), 10-11 September 2006 di Finlandia. KTT ASEM akan diikuti oleh 25 negara Eropa, 10 negara ASEAN serta Jepang, China dan Korea Selatan. Pertemuan antara Presiden Yudhoyono dan Chirac dilakukan sehubungan dengan posisi Perancis yang sekarang menjadi pimpinan Unifil. Pasukan TNI akan meninggalkan tanah air secara bertahap pada 20 September dan 28 September 2006. Pada tahap pertama akan diberangkatkan tim pendahulu sekitar 20 orang dan sisanya sekitar 830 prajurit TNI AD serta Korps Marinir. Di antara prajurit TNI yang disiapkan ke Lebanon terdapat Letnan Satu Agus Harimurti, putra pertama Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah menghadiri KTT ASEM, Yudhoyono pada 13 September akan meninggalkan Finlandia menuju Oslo, ibukota Norwegia, antara lain untuk menyaksikan penandatanganan kerjasama Pertamina dengan perusahaan perminyakan Norwegia. Sementara pada 14 September 2006, Kepala Negara meninggalkan Norwegia menuju Kuba untuk menghadiri KTT Gerakan Non Blok ke-14 yang berlangsung di Havana, ibukota Kuba. Di sela-sela penyelenggaraan KTT Gerakan Non Blok tersebut, Presiden juga akan menghadiri KTT G-15 yang meliputi 17 negara berkembang. Yudhoyono akan meninggalkan Kuba pada 17 September dan diharapkan tiba kembali di Jakarta pada 19 September 2006. (*)

Copyright © ANTARA 2006