Washington (ANTARA News) - Kongres Amerika Serikat, melalui pemungutan suara yang dramatis, pada Rabu waktu setempat menyetujui kenaikan pagu utang negara, menyusul permintaan Presiden Barack Obama untuk menaikkan pagu utang tanpa syarat apa pun.

Setelah melalui pemungutan suara yang alot, senat akhirnya dengan suara terbanyak menyetujui usulan itu untuk ditandatangani Obama menjadi undang-undang.

Perkembangan terbaru di Amerika Serikat telah meningkatkan kegelisahan investor menjelang 27 Februari. Departemen Keuangan AS telah memperingatkan bahwa kewenangan peminjaman akan habis pada tanggal itu, menempatkan pembayaran federal dalam risiko, menurut laporan Reuters Rabu (Kamis pagi WIB).

Tanpa peningkatan pagu utang, pemerintah AS akan mengalami default pada beberapa kewajiban dan harus menutup beberapa program, sebuah langkah bersejarah yang kemungkinan akan menyebabkan gejolak pasar yang parah.

Sementara di pasar saham New York, investor dilaporkan menahan diri menyusul disetujuinya peningkatan pagu utang AS hingga Maret 2015.

Indeks S&P 500 ditutup melemah kurang dari satu poin pada 1.819,26 setelah menguat dalam empat sesi perdagangan sebelumnya.

Indeks Dow Jones turun 30,83 poin atau 0,2 persen ke posisi 15.963,94, setelah rally pada Selasa, menurut Market Watch.

Menteri Keuangan AS, Jack Lew, mengatakan dalam satu pernyataan bahwa keputusan kongres akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan membuat pengusaha dan investor lebih percaya diri.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014