Blitar (ANTARA News) - Sinyal telepon seluler di seputar Gunung Kelud, khususnya di daerah "garis merah" seperti di wilayah utara Kecamatan Gandusari dan Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, "menghilang" sejak beberapa jam setelah gunung itu meletus, Kamis (13/2) pukul 22.59 WIB.

Sunarwandi, warga Desa Sukosewu, Kecamatan Gandusari, yang ikut tunggang langgang bersama warga menuju pengungsian, pada awalnya masih bisa ditelepon dari daerah Talun, namun sejak memasuki Jumat dini hari, sudah tidak dapat dihubungi lagi.

Menurut Isnu, warga Kutukan, Kecamatan Garum, yang berbatasan dengan Gandusari, dan merupakan daerah "garis merah" dari gunung dengan ketinggian 1.776 meter di atas permukaan laut (DPL) itu yang warganya harus diungsikan, membenarkan jaringan telepon seluler sempat menghilang, dan hingga Jumat dini hari sebagian masih belum pulih kembali.

"Sinyal telepon di sini tadi tiba-tiba menghilang, ini baru bisa dihubungi lagi. Warga khawatir telepon tidak bisa dihubungi lagi, padahal banyak keluarga dari jauh yang ingin mendapatkan informasi terkait keselamatan akibat letusan Gunung Kelud," kata Isnu.

Sementara Teguh Waluyo dan Darmi, warga Ngaringan, Kecamatan Gandusari, Blitar, Jawa Timur, juga membenarkan jaringan telepon seluler timbul-tenggelam dan sempat lama menghilang. "Alhamdulillah bisa kontak ya, tapi suaranya juga hilang-hilang," ujar Darmi yang dihubungi keluarganya dari Kaweron, Kecamatan Talun, di selatan Gandusari.

Demikian pula jaringan Wifi Zona.net di wilayah Kaweron, Kecamatan Talun, sejak Gunung Kelud meletus tiba-tiba tidak bisa berfungsi, sedangkan jaringan internet Smartfren masih tetap bisa berfungsi.  (T007/M026)

Pewarta: Tunggul Susilo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014