Kediri (ANTARA News) - Kantung lahar yang sudah dibangun di sejumlah tempat untuk menampung aliran lahar dingin Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tidak mampu menampung lumpur.

"Sebenarnya Gunung Kelud itu sudah disiapkan untuk kantung lahar dingin, tapi karena lama, pastinya sekarang sudah menurun," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto saat mengunjungi pengungsi di Desa Segaran, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Senin.

Ia mengatakan, kantung lahar yang ada hanya bisa menampung 14,5 juta meter kubik material Gunung Kelud sedangkan lahar dingin diprediksi mencapai 20 juta meter kubik.

Ia menyebut, kerusakan infrastruktur akibat erupsi Gunung Kelud tidak terlalu banyak, tapi yang berbahaya adalah pascaerupsi, terutama saat musim hujan.

Hujan besar, lanjutnya, berpotensi membawa pasir di areal gunung yang biasa disebut lahar dingin.

Pihaknya saat ini sudah memerintahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum untuk membawa alat berat terutama di lokasi kantung-kantun lahar, untuk upaya normalisasi.

"Jika hujan lahar dingin dan pasir ke bawah tidak sampai merusak dan tidak melewati permukiman. Saat ini sudah mulai dikerjakan," ujarnya.

Di areal Gunung Kelud, terdapat 11 kantung lahar yang terbagi di Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014