... tidak kalah penting bantuan tenaga dari warga pengungsian dan adik-adik Pramuka di Gurah, Kediri. Kami bekerja bersama-sama, bergotong-royong... "
Jakarta (ANTARA News) - Mitigasi bencana letusan Gunung Kelud juga dilakukan TNI AL dengan membentuk satuan tugas beranggotakan 400 personel gabungan berbagai unsur; tugas pokok mereka bantuan kemanusiaan di Kabupaten Kediri dan Pujon, Kabupaten Malang.

"Terdiri tim medis kesehatan, tim dapur lapangan dan tim bantuan umum Komando Armada Indonesia di Kawasan Timur, Pasukan Marinir 1, Pangkalan Utama TNI AL V, dan Batalion Marinir Pertahanan Pangkalan," kata Kepala Subdinas  Penerangan Umum TNI AL, Kolonel Suplai Julius Widjojono, di Jakarta, Selasa.

Satuan tugas itu dipimpin Letnan Kolonel Marinir Irpan Nasution, yang telah ada di posisi masing-masing sejak pekan lalu. 

Menurut Widjojono, TNI AL sejak Jumat (14/2), telah mendirikan tenda-tenda di lapangan sepak bola Desa Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, untuk para pengungsi dan rumah sakit lapangan.

Juga mengoperasikan dapur lapangan Pasukan Marinir 1 di lapangan Desa Wates dan Desa Tawang Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.

Dapur lapangan itu mampu menyediakan 1.500 bungkus nasi sekali masak, disiapkan 20 personel Batalion Perbekalan Lapangan 1 Marinir dan enam personel Batalion Marinir Pertahanan Pangkalan V, Surabaya. 

"Tentu tidak kalah penting bantuan tenaga dari warga pengungsian dan adik-adik Pramuka di Gurah, Kediri. Kami bekerja bersama-sama, bergotong-royong," kata Widjojono. 

Selain memberi dan menyalurkan bantuan kemanusiaan, satuan tugas itu juga berpatroli menjaga keamanan kawasan-kawasan yang ditinggal warga. 

Tim Batalion Intai Amfibi 1 Marinir menyisiri dari Desa Wates hingga Desa Sugih Waras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, bersama warga dan petugas lain. 

Menurut Nasution, sebagian warga masih khawatir atas keamanan harta benda yang mereka tinggalkan. 

Dengan demikian, warga terpaksa kembali ke rumah meskipun oleh pihak berwenang masih dilarang untuk memasuki kawasan radius sepuluh kilo meter dari puncak Gunung Kelud.

"Antisipasi segala hal tidak diinginkan, kami menyiagakan satu tim pasukan Taifib plus satu truk angkut pasukan di Desa Sugih Waras, delapan kilometer dari puncak gunung," kata dia.

"Tim khusus ini bertugas untuk mengevakuasi penduduk jika sewaktu-waktu Gunung Kelud mengalami erupsi lagi," kata Nasution.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014