Malang (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang, Jawa Timur, membolehkan sebagian pengungsi letusan Gunung Kelud pulang ke rumahnya, terutama mereka yang berasal dari Kasembon dan Pujon.

"Namun pengungsi dari beberapa desa di Kecamatan Ngantang masih dilarang keras untuk pulang karena kondisi wilayah itu belum benar-benar aman," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bagyo Setiono di Malang, Rabu.

Pengungsi yang dilarang keras pulang itu adalah pengugsi dari Desa Pagersari, Ngantru, Pandansari, banurejo, Banturejo, dan Sidodadi karena keenamnya berada dalam radius 7-10 kilometer dari Gunung Kelud.

Keenam desa tersebut dianggap masih sangat rawan karena Gunung Kelud masih menunjukkan aktivitasnya, bahkan memuntahkan lahar dingin. Oleh karena itu, radius 10 kilometer dari puncak Gunung Kelud masih disterilkan.

Bagyo mengatakan para pengungsi dari Kasembon maupun Pujon tersebut bisa kembali untuk membersihkan rumah mereka, sedangkan pengungsi dari enam desa itu hanya boleh menengok rumah dan ternaknya, namun sesegera mungkin harus kembali ke pengungsian.

Untuk proses pemulangan pengungsi, kata Bagyo, pemerintah sudah melakukan pemulangan dibantu TNI dan Polri, salah satunya dengan memperbaiki infrastruktur jalan, termasuk pembersihan lingkungan dari abu vulkanik dan perbaikan rumah-rumah penduduk secara bertahap.

Selain infrastruktur jalan dan rumah warga, Pemkab Malang juga akan memprioritaskan perbaikan gedung-gedung fasilitas umum dan sarana pendidikan karena bencana ini telah membuat ribuan siswa telantar.

"Setelah dibersihkan, baru dilakukan perbaikan secara bertahap," ujarnya.


Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014