Berlin (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier pada Selasa (18/2) mengutuk kekerasan di Ukraina, saat bentrokan baru meletus di negeri tersebut.

Berita mengenai meningkatnya kerusuhan di Ukraina mengejutkan, kata Steinmeier di dalam satu pernyataan yang diunggah di jejaring kementeriannya.

Ia mengutuk semua bantuk kekerasan, dan mengatakan penggunaan kekerasan bukan penyelesaian bagi krisis saat ini di Ukraina, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Kanselir Jerman Angela Merkel telah berjanji Jerman dan Uni Eropa akan melakukan apa saja untuk memberi sumbangan bagi hasil positif dalam krisis saat ini di Ukraina.

Pada Selasa pagi, pemrotes anti-pemerintah menyerang polisi dengan menggunakan bom bensin di luar gedung parlemen. Dua kendaraan yang menghalangi jalan menuju parlemen dibakar oleh demonstran. Polisi menanggapi dengan granat kejut dan gas air mata guna memukul mundur massa.

Kerusuhan pada Selasa menandai gelombang paling akhir bentrokan antara demonstran dan polisi anti-huru hara dalam kemelut politik hampir tiga-bulan, yang meletus pada November lalu, ketika keputusan Pemerintah Ukraina untuk mundur dalam masalah penyatuan negeri itu dengan Eropa membuat marah rakyat Ukraina.

Demonstrasi tersebut berubah jadi kerusuhan pada 19 Januari, ketika pegiat garis keras menyerang polisi anti-huru hara dengan menggunakan petasan dan bom bensin, sehinggga merenggut korban jiwa.

Pada hari yang sama Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyampaikan keprihatinan besar mengenai kerusuhan dan korban jiwa baru di Kiev, Ibu Kota Ukraina, dan menyeru semua pihak agar menahan diri.

Juru Bicara PBB Martin Nesirky mengadakan dalam taklimat harian bahwa Ban secara seksama mengikuti perkembangan di Ukraina. Sekretaris Jenderal PBB tersebut "kembali menyampaikan seruannya kepada semua pihak terkait agar menahan diri guna menghindari kerusuhan lebih lanjut".

Menurut beberapa laporan, bentrokan itu telah menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 100 orang.

(C003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014