Sleman (ANTARA News) - Sebanyak 40 persen pasar tradisional di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini belum pulih setelah sempat terhenti aktivityasnya akibat terdampak hujan abu erupsi Gunung Kelud.

"Dari 41 pasar tradisional yang dikelola Pemkab Sleman, 40 persen diantaranya aktivitasnya belum pulih dan masih banyak pedagang yang belum bisa berjualan karena masih abu vulkanik belum dibersihkan semuanya," kata Kepala Dinas Pasar Kabupaten Sleman Tri Endah Yitnani, Rabu.

Menurut dia, selain itu kemungkinan banyak juga pasar tradisional yang dikelola pemerintah desa yang juga terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Kelud.

"Pasar-pasar desa ini juga ada beberapa yang aktivitasnya belum kembali normal," katanya.

Ia mengatakan, diharapkan pengelola pasar dan pedagang dapat bergotong royong untuk membersihkan abu vulkanik secara mandiri.

"Kalau menunggu dari pemerintah akan lama karena keterbatasan tenaga maupun peralatannya," katanya.

Tri Endah mengatakan, banyaknya abu vulkanik ini tentu saja sangat mengganggu aktivitas pedagang dan pembeli di pasar tradisional.

"Namun petugas pasar masih terus membantu melakukan pembersihan area pasar tradisional," katanya.

Ia mengharapkan, akhir minggu ini ditargetkan semua pasar akan kembali pulih seperti sebelum terdampak abu vulkanik.

"Keberadaan pasar tradisional sangat vital sebagai tempat jual beli kebutuhan masyarakat. Bila pasar tak beroperasi akan menganggu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pembersihan pasar harus dikebut dan jangan ditunda," katanya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014