Medan (ANTARA News) - Ribuan pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara yang selama ini tinggal di Posko Penampungan di Kabanjahe, Sumut, saat ini sudah pulang kesepuluh desa tempat tinggal mereka.

"Dari 16 desa yang ditinggalkan pengungsi tersebut, dan 10 diantaranya sudah ditempati warga seperti biasa," kata Koordinator Media Massa Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, Jhonson Tarigan ketika dihubungi dari Medan, Sabtu.

Ke-16 desa di Kabupaten Karo itu, menurut dia, merupakan zona yang cukup aman dari bahaya erupsi Sinabung dan berada di luar radius 5 kilometer dari kawah gunung Sinabung.

"Daerah yang dianggap aman tersebut, juga direkomendasi petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang setiap saat memantau aktivitas gunung Sinabung," ucap Jhonson.

Dia menyebutkan, ke-10 Desa yang telah dihuni pengungsi itu, beberapa diantaranya Desa Batu Karang 4.954 jiwa atau 1.452 kepala keluarga (KK), Desa Rimo Kayu 657 jiwa atau 196 KK, Desa Cimbang 234 jiwa atau 68 KK, dan Desa Ujung Payung 311 jiwa atau 93 KK.

Kemudian, Desa Kutambelin 990 jiwa atau 265 KK, Desa Gung Pinto 551 jiwa atau 146 KK, Desa Naman 1.533 jiwa atau 424 KK, Desa Sukandebi 902 jiwa atau 259 KK yang berada di Kecamatan Namantran.

"Jadi,ada enam desa lagi yang belum dihuni pengungsi Sinabung dan masih dilakukan pembersihan eleh Satgas Penanggulangan Bencaba dan Relawan," kata Jhonson.

Dia mengatakan, ke-6 desa tersebut, yakni Desa Payung, Desa Pintu Besi, Desa Kebayakan, Desa Jeraya, Desa Kutamberu dan Desa Temberin.

"Para pengungsi tersebut dalam waktu dekat ini akan dipulangkan untuk menempati desa tersebut," kata Kabag Humas Pemkab Karo.

Data yang diperoleh dari Posko Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, jumlah pengungsi erupsi Sinabung, Sabtu (22/2) tercatat 18.002 orang atau 5.737 kepala keluarga (KK).(*)

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014