Jakarta (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden H Muhammad Jusuf Kalla menilai beda antara partai politik (parpol) Islam dengan parpol nasional itu tipis.

"Perbedaan tipis tersebut antara lain terlihat dari perilaku politisi atau elit-elit partai politik (parpol) itu sendiri, yang hampir sama, misalnya korupsi," tandasnya dalam sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PKB-PII) di Jakarta, Jumat malam.

Ketua Dewan Kehormatan Pengurus Pusat PKB-PII itu berharap PKB-PII beserta jajarannya, termasuk Pelajar Islam Indonesia (PII) agar lebih meningkatkan peran dalam perpolitikan di negara kepulauan tersebut, tidak terkecuali pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.

Oleh sebab itu, keluarga besar PII yang mempunyai hak memilih agar menggunakan hak tersebut dengan sebaik-baiknya, terlebih dalam upaya mewujudkan kekuasaan yang damai dan berbudaya.

"Karena bila tidak melakukan peran aktif atau tak menggunakan hak pilih tersebut dengan sebaik-baiknya bisa sebagaimana isi pantun Malaysia, yang cukup bermakna, yakni hilang kekuasaan, hilang segala-galanya," demikian Jusuf Kalla.

Menurut dia, Indonesia lebih damai dan berbudaya bila dibandingkan dengan sejumlah negara lain.

Rakernas yang berlangsung pada 28 Februari - 3 Maret 2014 itu juga dihadiri perwakilan PKB-PII dari Malaysia, Mesir dan Australia dengan tema "Dari Umat Islam untuk Pemilu 2014 yang Bermartabat".

Pewarta: Syamsuddin Hasan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014