Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik para penerbit buku yang menjual buku-buku produksi mereka langsung ke sekolah-sekolah, sehingga mengakibatkan banyak toko buku yang tutup. "Kenapa toko-toko buku mati? Karena dimatikan oleh para penerbit sendiri, dengan menjual buku-buku langsung ke sekolah-sekolah," kata Wapres ketika membuka Kongres ke-16 Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) di Kantor Wapres Jakarta, Rabu. Akibat menjual buku-buku pelajaran secara langsung ke sekolah-sekolah, kata Wapres, maka keuntungan toko buku jadi berkurang dan akhirnya tutup. Padahal, tegas Wapres, penerbit tidak akan maju tanpa adanya toko buku yang banyak. Sekarang ini, lanjutnya, orang sulit sekali mencari toko buku, termasuk di mal-mal. "Penerbit banyak, percetakan banyak, tapi kelemahan kita adalah akses untuk mendapat buku sulit karena toko buku sulit dijumpai," katanya. Wapres mencontohkan meski orang tidak setiap tahun membeli televisi, perhiasan, atau mobil, tetapi outlet atau tokonya adanya di mana-mana, sehingga orang tidak kesulitan mencari barang-barang jenis tersebut. "Tidak ada industri yang maju tanpa toko, outlet atau dealer yang banyak," Kalla kata dalam acara yang dihadiri lebih dari seratus orang penerbit itu. Wapres meminta para penerbit untuk memperbaiki sistem penjualan buku, karena tanpa perbaikan sistem maka perbukuan di Indonesia tidak akan maju. Wapres menambahkan buku-buku agama sekarang ini laku keras karena akses orang untuk mendapatkannya sangat mudah. "Hampir di semua masjid ada orang berjualan buku agama, sehingga orang mudah mendapatkannya," katanya. Sementara itu, Ketua Umum IKAPI Mahfudin W mengemukakan saat ini penerbitan buku di Indonesia masih relatif kecil, yakni sekitar 10 ribu judul per tahun, dengan tiras mencapai 30 juta eksemplar untuk buku umum dan 50 ribu eksemplar untuk buku pelajaran. "Industri buku di Indonesia memang masih didominasi oleh buku pelajaran," katanya. Karenanya, IKAPI meminta pemerintah untuk mendorong industri penerbitan agar mampu menjadi industri strategis yang kokoh. Kongres ke-16 IKAPI diikuti sekitar 360 peserta yang merupakan anggota IKAPI. Saat ini IKAPI memiliki anggota sekitar 766 penerbit. (*)

Copyright © ANTARA 2006