Penutupan sementara Bandara Udara Dr Ferdinand Lumbantobing di Pinang Sori, untuk kepentingan keamanan penumpang dan keselamatan penerbangan, serta menjaga hal-hal yang tidak diingini,"
Medan (ANTARA News) - Kabut asap tebal yang melanda kawasan Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, dalam beberapa minggu ini kelihatannya semakin parah hingga terpaksa menutup Bandara Udara Dr Ferdinand Lumbantobing di Pinang Sori.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Tapanuli Tengah, Ir Bonaparte Manurung, Senin mengatakan sejak Minggu (2/3) bandara penerbangan yang ada di kota itu, terpaksa ditutup lagi untuk sementara, akibat pengaruh asap tebal yang membahayakan penerbangan tersebut.

Bahkan, menurut dia, kabut asap yang terjadi di wilayah Tapanuli Tengah (Tapteng) jarang pandang hanya mencapai 300 hingga 400 meter, ini sangat berbahaya bila dilalui penerbangan pesawat maupun pengendara sepeda motor maupun mobil di jalan raya.

"Akibat asap tebal di daerah Tapteng, sebahagian nelayan tradisional terpaksa tidak pergi menangkap ikan ke laut, karena terhalang cuaca tersebut," ucap Bonaparte.

Dia menambahkan, penutupan Bandara di Pinang Sori atau sekitar lebih kurang 15 kilometer dari Kota Pandan, Ibukota Kabupaten Tapteng merupakan yang kedua kalinya.

Penutupan yang pertama, Rabu (19/2) juga akibat asap tebal yang menutupi daerah daratan dan perairan Kabupaten Tapteng.

Sejumlah penerbangan dari Bandara Pinang Sori ke Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang atau sebaliknya terganggu dan terpaksa dibatalkan.

"Penutupan sementara Bandara Udara Dr Ferdinand Lumbantobing di Pinang Sori, untuk kepentingan keamanan penumpang dan keselamatan penerbangan, serta menjaga hal-hal yang tidak diingini," ujar Bonaparte.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, menyebutkan, banyaknya tebaran titik panas atau hotspot telah mengganggu keamanan bagi penerbangan yang melalui bandar udara di wilayah setempat.

"Di daerah ini terdata mencapai 85 hotspot. Hal ini memengaruhi jarak pandang menyusut bisa sampai 200 meter hingga 2.000 meter. Karena itu kami mengeluarkan warning karena dengan jarak pandang di bawah 5.000 meter tidak aman lagi untuk penerbangan," kata Kepala Seksi Informasi dan Data BMKG Bandara Kualanamu, Mega Sirait di Medan, Senin.

(M034/M019)

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014