Jakarta (ANTARA News) - Sekelompok peneliti mengklaim telah menemukan dinosaurus pemangsa yang mungkin terbesar dari masa Jurrasic, dan berkeliaran di Eropa.

Para peneliti dari Universidade Nova de Lisboa dan Museu da Lourinha, menemukan sisa-sisa fosil terbaru dari spesies dinosaurus bernama Torvosaurus gurneyi, di dekat Lisbon, Portugal, menurut laporan laman Science World Report.

Penelitian awal dari tulang fosil mengindikasikan bahwa temuan tersebut adalah dinosaurus dari Amerika Utara bernama 'Torvosaurus tanneri'. Namun, investigasi lebih lanjut terhadap tulang atas, tulang rahang atas, gigi, dan ekor parsial tulang belakang meyakinkan para peneliti untuk mengklasifikasikan temuan itu sebagai spesies baru.

Berdasarkan ukuran dari fosil tulang itu, para peneliti memperkirakan pemangsa besar itu memiliki panjang 10 meter dan berat hampir empat hingga lima ton.

Kemudian, gigi berbentuk pisau panjang sepanjang 10 sentimeter mengindikasikan bahwa 150 juta tahun lalu dinosaurus itu merupakan yang teratas dalam rantai makanan yang hidup di Semenanjung Iberian, Eropa.

Spesies American Tanneri dan Europan Tanneri diketahui bukan dari spesies yang sama. Fosil T. Tanneri memiliki 11 atau lebih gigi, sementara Torvosaurus gurneyi, yang baru ditemukan, memiliki kurang dari 11 gigi.

Begitu juga dari tulang mulut memiliki perbedaan bentuk dan struktur. Penemuan spesies dinosaurus gigi tajam ini merupakan spesies kedua Torvosaurus yang telah teridentifikasi.

"Ini memang bukan merupakan dinosaurus predator terbesar yang kita ketahui. Tyrannosaurus, Carcharodontosaurus, dan Giganotosaurus dari Cretaceous ukurannya lebih besar," kata co-author Christophe Hendrickx yang juga ahli Paleontologi seperti dilansir Fox News.

"Dengan tulang setinggi 115 sentiemeter, Torvosaurus Gurneyi adalah salah satu pemangsa darat terbesar, dan predator aktif yang memburu dinosaurus besar lainnya, sebagaimana dibuktikan oleh gigi tajamsepanjang 10 sentimeter," ujarnya.

Para peneliti mengasumsikan bahwa predator besar sudah dilapisi bulu. Penemuan tersebut telah didokumentasikan pada jurnal PLOS One.

Penerjemah: Indra Arief Pribadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014