Kami telah mengusir enam diplomat Afrika Selatan sebagai balasan dan keprihatinan terhadap Afrika Selatan yang melindungi para pembangkang yang bertanggung jawab melakukan serangan teroris di Rwanda."
Johannesburg, Afrika Selatan (ANTARA News) - Afrika Selatan dan Rwanda saling mengusir diplomatnya, Jumat, di tengah meningkatnya perselisihan di antara kedua negara menyangkut upaya pembunuhan terhadap seorang jenderal Rwanda yang berada di pengasingan di Johannesburg.

Kigali mendepak keluar enam diplomat Afrika Selatan setelah Pretoria menjatuhkan ultimatum terhadap tiga pejabat Rwanda untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 72 jam, demikian kata menteri luar negeri Rwanda dan sumber-sumber dari kalangan diplomat, lapor AFP.

"Kami telah mengusir enam diplomat Afrika Selatan sebagai balasan dan keprihatinan terhadap Afrika Selatan yang melindungi para pembangkang yang bertanggung jawab melakukan serangan teroris di Rwanda," kata Menteri Luar Negeri Rwanda Louise Mushikiwabo melalui Twitter.

Sumber-sumber diplomatik mengatakan para utusan Rwanda dicurigai terkait dengan percobaan pembunuhan terhadap mantan pemimpin tentara Rwanda yang berada di Johannesburg, Kayumba Nyamwasa.

Sekelompok pria bersenjata pada Senin malam menjelang Selasa menyerbu kediaman Nyamwasa di daerah tenggara kota tersebut dan "mencarinya", kata Kongres Nasional Rwanda.

Nyamwasa sejauh ini sudah lolos dari dua kali percobaan pembunuhan.

Pihak tersebut "tidak meragukan bahwa mereka yang selalu berupaya mengenyahkan Jenderal Nyamwasa kemungkinan juga berada di balik serangan."

Diplomat-diplomat Afrika Selatan sedang "kembali pulang malam ini," demikian menurut seorang sumber diplomatik.

Para pejabat kementerian luar negeri Afrika Selatan menolak untuk berkomentar, dengan mengatakan bahwa pernyataan akan dikeluarkan kemudian.

Keberadaan Nyamwasa di Afrika Selatan telah menyebabkan kekalutan diplomatik bagi Pretoria.

Setelah ia tertembak dan luka-luka pada tahun 2010, kementerian luar negeri Afrika Selatan menggambarkan serangan itu sebagai upaya pembunuhan oleh "agen-agen keamanan" asing.

Pretoria kemudian menarik duta besarnya untuk Rwanda setelah insiden tersebut.

Enam pria --tiga warga Rwanda dan tiga warga Tanzani-- sedang menjalani masa persidangan atas tuduhan berupaya membunuhnya.

Nyamwasa, yang juga merupakan anggota lingkaran dalam Presiden Paul Kagame, melarikan diri ke Afrika Selatan pada tahun 2010 setelah jatuh bersama pemerintahan Kigali dan kemudian mendapatkan status sebagai pengungsi.

Afrika Selatan merupakan tempat tinggal sejumlah pembangkan Rwanda, kondisi yang membuat kedua negara terlibat dalam perselisihan.

Ketegangan kian dalam setelah mantan kepala intelijen Kigali, Patrick Karegeya, yang juga berada di pengasingan di Afrika Selatan, ditemukan tewas tercekik di sebuah hotel mewah di Johannesburg pada Hari Tahun Baru.

Belum ada tersangka yang ditahan terkait pembunuhan Karegeya itu.

Beberapa anggota oposisi menduga bahwa pemerintah Rwanda berada di balik serangan tersebut. 


Penerjemah: Tia Mutiasari

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014