Kita tahu Banten seharusnya berkonsentrasi bagaimana mengentaskan kemiskinan, pengangguran, dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Tapi ironisnya, pemimpin Banten berada di balik jeruji besi, sehingga menghambat proses pelayanan pemerintahan."
Serang (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa berunjuk rasa di depan Pendopo Gubernur Banten, Jalan Brigjen KH. Syamun Kota Serang, Senin, mendesak agar Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan wakilnya Rano Karno mundur dari jabatannya.

Dalam aksinya puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Serang membawa sejumlah spanduk diantaranya bertuliskan "Bongkar Korupsi di Banten, Turunkan Atut-Rano".

Mereka juga melakukan aksi teatrikal dengan mengenakan topeng bergambarkan wajah Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, mantan Ketua MK nonaktif Akil Mochtar, dan Wakil Gubernur Banten Rano Karno.

Ketua KAMMI Daerah Serang Nasrudin dalam orasinya mengatakan, saat ini Provinsi Banten tengah mengalami krisis kepemimpinan karena Banten saat ini di bawah pimpinan Ratu Atut Chosiyah mengendalikan kepemimpinan di balik jeruji besi.

Pengunjuk rasa meminta Gubernur Banten meletakkan jabatannya sebagai gubernur dan berkonsentrasi untuk menghadapi proses hukum di KPK.

Selain itu, kata dia, legalitas kepemimpinan Gubernur Banten saat ini juga dipertanyakan berkaitan dengan dugaan suap atas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar sekitar Rp7,5 miliar untuk pengurusan sengketa Pilgub Banten 2011.

"Kita tahu Banten seharusnya berkonsentrasi bagaimana mengentaskan kemiskinan, pengangguran, dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Tapi ironisnya, pemimpin Banten berada di balik jeruji besi, sehingga menghambat proses pelayanan pemerintahan," kata Nasrudin.

Menurut Nasrudin, kemenangan pasangan Atut-Rano sebagai pasangan Gubernur/Wagub Banten terpilih pada Pilgub Banten 2011 dicederai dengan dugaan penyuapan yang dilakukan keluarga dinasti kepada Mahkamah Konstitusi (MK). Dugaan penyuapan tersebut terungkap dalam dakwaan terhadap mantan Ketua MK Akil Mochtar pada persidangan terdakwa penyuapan kasus Pilkada Lebak dan Gunung Mas beberapa pekan sebelumnya.

Aksi yang dilakukan puluhan mahasiswa KAMMI tersebut tidak mendapat respon dari pihak Pemprov Banten. Sebab, kantor Gubernur Banten yang terletak di Jalan Brigjen Kyai Sjamun No.5 Kota Serang sudah tidak dipakai, sedangkan kantor Gubernur Banten yang baru berada di kawasan pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Kecamatan Curug Kota Serang yang berjarak sekitar lima kilometer dari kantor lama.  (M045/E005)

Pewarta: Mulyana
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014