Purbalingga (ANTARA News) - Jalur pendakian ke puncak Gunung Slamet melalui Desa Kutabawa, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, ditutup untuk sementara sejak Senin malam.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Purbalingga, Prayitno, di Purbalingga, mengatakan bahwa penutupan jalur pendakian tersebut dilakukan atas saran petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet di Gambuhan, Kabupaten Pemalang.

"Penutupan tersebut dilakukan untuk sementara. Soal status Gunung Slamet masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Bandung, Jawa Barat," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga untuk antisipasi lebih lanjut soal kemungkinan dinaikkannya status Gunung Slamet dari aktif normal ke waspada.

"Kami masih menunggu informasi lebih lanjut terkait status Gunung Slamet. Yang jelas, pendaki sudah kami larang untuk melakukan pendakian ke puncak Gunung Slamet," kata dia menegaskan.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa berdasarkan data pos pendakian Gunung Slamet di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Serang, Purbalingga, saat ini tercatat ada 21 pendaki yang sedang hendak menuju puncak.

Menurut dia, para pendaki berangkat ke puncak Gunung Slamet pada Senin pagi.

"Petugas di Bambangan sudah mencoba untuk menghubungi melalui nomor telepon seluler yang dicatatkan di pos sebelum naik. Kami meminta mereka untuk turun kembali," katanya.

Selain itu, kata dia, ada sembilan pendaki dari Pekalongan yang hendak melakukan pendakian pada Senin sore.

Akan tetapi, lanjut dia, pihaknya telah melarang sembilan pendaki asal Pekalongan itu melakukan pendakian ke puncak Gunung Slamet.

Informasi yang dihimpun, Gunung Slamet sejak Senin siang menunjukkan peningkatan aktivitas berupa gempa hembusan.

Hingga Senin malam, petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet terus memantau perkembangan gunung yang memiliki ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut itu serta berada di Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Pemalang, dan Tegal. (*)

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014