Havana (ANTARA News) - Presiden Venezuela Hugo Chavez menuding Amerika Serikat (AS) mencoba menghalanginya untuk hadir pada pertemuan puncak PBB di New York dengan cara tidak memberi visa bagi sejumlah pendampingnya. "AS tidak ingin saya pergi... mereka menolak visa bagi pengawal pribadi saya, dokter pribadi saya... mereka tidak ingin ada pihak kami di New York, tapi saya akan tetap pergi meskipun sendirian," kata Chavez saat tiba di Havana untuk pertemuan Gerakan Non Blok, Kamis. Pemimpin Venezuela tersebut menilai KTT Non Blok tahun ini lebih penting dari pada pertemuan puncak Majelis Umum PBB pekan depan. "Inilah pertemuan puncak dunia, PBB dari negara-negara kelompok Selatan," kata Chavez. "Menurut saya inilah pertemuan yang paling penting yang pernah saya hadiri." Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad termasuk di antara sejumlah kepala negara yang tiba di Kuba hari Kamis. Ahmadinejad hari Kamis juga mengikuti pertemuan G-15, dimana Iran akan mengambilalih kepemimpinan kelompok itu dari Aljazair. Chavez, teman dekat Presiden Kuba Fidel Castro, mengatakan bahwa pertemuan di Havana akan mengangkat tema target strategis untuk pemulihan dunia selatan, dalam pencapaian keseimbangan di dunia. Selama KTT Non Blok, Chavez direncanakan mengadakan 30 pertemuan bilateral dengan pemimpin negara lainnya untuk mendapatkan dukungan meraih kursi di Dewan Keamanan PBB. Untuk meraih jatah tersebut, Venezuela memerlukan setidaknya dukungan dari dua per tiga anggota Majelis Umum PBB. Voting akan dilakukan 16 Oktber mendatang. AS mendukung Guatemala yang juga telah mendapat dukungan dari Meksiko, Kolombia dan beberapa negara Amerika Tengah lainnya. Televisi Kuba Kamis pagi menayangkan pertemuan Fidel Castro dengan anggota parlemen Argentina Miguel Bonasso, yang berada di Kuba sebagai utusan khusus Presiden Nestor Kirchner. Masih belum diketahui apakah Castro yang masih harus dirawat sejak 31 Juli, akan dapat hadir pada KTT Non Blok. Castro mengatakan, ia yakin pencalonan Venezuela untuk Dewan Keamanan PBB akan sukses, dan menyebut bahwa dibawah Chavez Venezuela adalah "negara yang tak terkalahkan". Pertemuan Chavez dengan Castro hari Kamis adalah yang keempat kalinya sejak pemimpin Kuba itu sakit. Setelah menjalani operasi, Castro untuk sementara menyerahkan kekuasaan kepada adiknya, Raul, yang sudah lama didisai sebagai penggantinya. Para menteri luar negeri dari 116 negara Gerakan Non Blok terus melakukan persiapan menjelang sesi puncak yang hadiri para kepala negara atau kepala pemerintahan, Jumat dan Sabtu. Pada pertemuan G-15 Kamis, Raul Castro menyampaikan pidato pertamanya di depan publik sejak memimpin Kuba. Ia mengatakan bahwa Gerakan Non Blok perlu memperkuat perannya di tengah-tengah tantangan globalisasi dan pembangunan. G-15, katanya, harus bertindak sebagai katalisator bagi peningkatan kerjasama Selatan-Selatan dan mempromosikannya menuju keperpaduan dan solitaritas negara-negara sedang berkembang, dalam upaya meraih manfaat positif dari dialog Utara-Selatan. Negara-negara sedang berkembang tidak punya alternatif, kecuali bersatu melawan rintangan yang ada. Kelompok negara-negara sedang berkembang yang tidak memiliki batas laut (Landlocked Developing Countries/LLDC) juga mengatakan pertemuan pertamanya di Havana, demikian DPA.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006