Banyak kemungkinan sejauh ini telah diusulkan termasuk adanya keterlibatan paspor palsu dan perdagangan manusia...
Teheran (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Iran menjalin komunikasi dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Iran di Kuala Lumpur (KL) terkait terungkapnya dua penumpang Iran dalam pesawat Malaysia Airlines (MH370) yang hilang dan belum ditemukan.

"Kementerian (Kemlu Iran, red) telah menerima kabar mengenai dua penumpang Iran di dalam jet Malaysia yang hilang, kita berkomunikasi dengan kedutaan besar Iran di Kuala Lumpur" kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Marzieh Afkham.

Jubir wanita Kemlu Iran tersebut menanggapi pertanyaan Mehr News Agency (MNA) tentang hilangnya jet Malaysia dan dua penumpang Iran di dalam pesawat tersebut.

"Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga penumpang jet yang hilang. Para penumpang dari berbagai bangsa dan kami juga menyampaikan belasungkawa kepada negara-negara yang bersangkutan," kata Afkham.

Pesawat Malaysia hilang segera setelah memasuki wilayah udara Vietnam.

"Banyak kemungkinan sejauh ini telah diusulkan termasuk adanya keterlibatan paspor palsu dan perdagangan manusia, yang antara lain menjadi keprihatinan kami," kata Afkham menegaskan.

Sementara itu kepolisian Malaysia memfokuskan penyelidikannya pada empat isu: pembajakan, sabotase, masalah psikologi dan personal penumpang maupun kru pesawat terkait hilangnya pesawat MH370 setelah lepas landas dari Bandara internasional Kuala Lumpur (KLIA) tujuan Beijing, China, pada Sabtu dinihari.

"Pemeriksaan polisi terkait pesawat MH370 yang hilang terfokus pada empat hal tersebut," kata Kepala Polisi Malaysia, Tan Sri Khalid Abu Bakar dalam keterangan pers di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa.

Dijelaskannya, semua data penumpang sudah diperiksa termasuk latar belakang penumpang dan foto 153 penumpang asal China, rekaman video di KLIA, dan pertukaran data intelejen.

Mengenai keterkaitan adanya penumpang menggunakan paspor palsu telah dapat diidentifikasi.

Diungkapkannya, penumpang Malaysia Airlines MH370 yang menggunakan paspor curian milik warga negara Austria adalah Pouria Nour Mohammad Mehrdad (19) asal Iran.

"Warga Iran tersebut bertujuan akhir ke Frankfurt, Jerman dan berdasarkan informasi ibunda dari Merhdad telah menunggunya di sana," kata Khalid.

Khalid menjelaskan pula bahwa semua data penumpang sudah diperiksa termasuk latar belakang Merhdad yang diyakini bukan anggota kelompok teroris.

(H-AK)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014