Jakarta (ANTARA News) - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof DR Din Syamsuddin sangat menyesalkan pernyataan Paus Benediktus XVI yang mengritik konsep jihad dalam Islam dan menyebut Islam disiarkan dengan pedang. Din di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa pernyataan itu menunjukkan ketidakarifan dan pemahaman yang salah dari Paus Benediktus XVI mengenai Islam. Seyogyanya, menurut dia, seorang petinggi suatu kelompok umat beragama tidak menyerang doktrin agama lain. "Pernyataan Paus Benediktus XVI itu sangat potensial mengganggu keharmonian yang relatif bagus antara umat Islam dan umat Katholik," kata Din. Namun demikian, dia mengimbau, umat Islam untuk tidak bereaksi berlebihan, apalagi dengan kekerasan. "Marilah kita tunjukkan bahwa umat Islam adalah umat yang mampu berlapang dada dan memaafkan orang lain," kata Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu. "Berilah maaf kepada Paus, baik dia meminta atau tidak meminta maaf. Karena, apa yang dia katakan adalah karena keawamannya tentang Islam," kata Din. Ia menilai, kewajiban umat Islam untuk memahamkan orang yang tidak mengerti. "Apa yg dinyatakan Paus Benediktus XVI tetang jihad adalah tidak benar, karena jihad adalah ajaran mulia dalam Islam yang mengandung arti mengerahkan segala daya untuk mencapai tujuan mulia," kata Din. Manifestasi jihad dalam perang hanyalah dilakukan jika umat Islam diserang. Din juga menyatakan, tidak benar jika Islam disiarkan menggunakan pedang, karena Islam menegaskan tidak ada paksaan dalam beragama, baik dengan ancaman pedang maupun iming-iming materi. "Saya berharap kasus ini tidak mengganggu hubungan antara umat Islam dan umat Katholik di Indonesia, karena hanya akan menambah masalah bangsa yang sudah menumpuk sekarang ini," kata Guru Besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006