Sangat rentan terhadap adanya rekayasa dari pihak-pihak tertentu untuk memainkan suara pemilih yang tidak hadir, golput, dan tidak sah,"
Jakarta (ANTARA News) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengkhawatirnya minimnya petugas pengawas pemilu, terutama petugas pengawas pemilu lapangan (PPL) yang bertugas di tempat pemungutan suara.

Sekretaris Jenderal DPP PKB Imam Nahrawi di Jakarta, Kamis mengatakan sedikitnya petugas pengawas membuat pemilu rentan terhadap praktik kecurangan.

"Sangat rentan terhadap adanya rekayasa dari pihak-pihak tertentu untuk memainkan suara pemilih yang tidak hadir, golput, dan tidak sah," kata Imam.

Padahal, lanjut anggota Komisi V DPR RI itu, pemilu berkualitas hanya bisa diwujudkan dengan pengawasan yang ketat, kuat, dan nekat dari peserta, penyelenggara, aparat hukum dan pemantau pemilu.

"Bagaimana mungkin bisa terawasi dengan baik bila anggaran untuk saksi parpol per TPS dan anggota mitra PPL dihapus dari APBN," katanya.

Oleh karena itu, PKB mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mengawasi secara serius proses dan hasil Pemilu 2014 agar tidak dinodai praktik kecurangan dalam bentuk apa pun.

Sementara itu Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu DPP PKB Saefullah Maksum berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) berlaku jujur dan adil dalam menyelenggarakan pesta demokrasi tahun ini.

"Kalau pemilu kali ini masih banyak kecurangan, maka akan lahir pula pemimpin yang banyak noda," katanya.

Secara khusus Saefullah meminta pers untuk mengawal kinerja KPU, partai politik, dan unsur lainnya yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan Pemilu 2014.

"Kepada teman pers, mari kita kawal pelaksanaan pemilu ini demi lahirnya pemimpin bangsa yang jujur dan lebih baik," katanya.

(S024/M026)

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014