Anda tidak dapat membayangkan Bayern tanpa Hoeness."
Munich (ANTARA News) - Bayern Munich mungkin begitu mendominasi dan telah memecahkan sejumlah rekor di atas lapangan, namun sang juara Eropa menghadapi keputusan-keputusan berat di mana presiden klub, Uli Hoeness, sekarang kemungkinan akan masuk penjara karena penipuan pajak.

Hukuman tiga setengah tahun penjara yang diumumkan pada Kamis di pengadilan Munich telah menimbulkan gelombang kejutan terhadap sang juara bertahan Liga Champions itu dan akan memaksa mereka untuk hidup tanpa sosok penting dan kekuatan pendorong utama di balik kesuksesan mereka, lapor AFP.

"Uli Hoeness merupakan sosok terpenting di klub ini," tutur pelatih Pep Guardiola pada awal pekan ini, kemudian meneruskannya dengan berkata, "Uli merupakan seorang teman dan akan terus seperti itu."

Keruntuhan Hoeness terjadi ketika ia membangun klub dengan pengaruhnya dan mengonfirmasi mereka sebagai klub terbaik di dunia setelah memenangi Piala Dunia Klub pada Desember silam.

Hoeness (62), yang tetap menjabat sebagai presiden dan ketua dewan, yang menolak pengunduran dirinya pada Mei silam, berjanji bahwa akan tetap mendukungnya sampai persidangannya dilangsungkan.

Di tengah permintaan dari para politisi Jerman perihal pengunduran diri Hoeness, dewan tetap mendukungnya ketika ia sambil berurai air mata menyampaikan terima kasihnya.

Sama sekali tidak ada kutukan dari kamp Bayern.

Sikap klub terhadap apa yang menjadi masalah pajak adalah bahwa itu merupakan pilihan pribadi Hoeness, yang tidak terkait dengan pekerjaannya sebagai pegawai, namun hukuman yang dijatuhkan kepadanya sekarang telah menodai citra Bayern yang dicintainya.

Tentu saja, semua keputusan untuk menerima pengunduran dirinya atau mendorongnya untuk melakukan perlawanan tidak akan diambil dengan mudah, setelah tim pembelanya mengatakan tidak akan mengajukan banding terhadap vonis hakim.

"Ia merupakan personifikasi FC Bayern, maka ia memiliki tempat di sini," kata Franz Beckenbauer kepada televisi Sky setelah Hoeness menghadiri pertandingan Liga Champions melawan Arsenal pada Selasa, ketika proses persidangannya sedang berlangsung.

"Mungkin ia membutuhkan dukungan dan dorongan semangat."


"Kekuatan Pendorong"

Kecemasan terhadap vonis hakim telah membebani Hoeness. Bersama istrinya Susi dan saudaranya Dieter, Hoeness terlihat sedih di Allianz Arena Munich.

Hanya ada sedikit dukungan dari 68.000 penggemar yang memadati stadion itu, hanya satu spanduk bertuliskan "Uli" yang dapat dilihat di kurva selatan, di mana para pendukung garis keras berkumpul.

Hal itu terjadi meski ia memegang peran kunci pada kekuatan pendorong klub.

Kelima gelar Eropa Bayern pada 1974, 1975, 1976, 2001, dan 2013 didapat dengan keterlibatannya, baik sebagai pemain, manajer umum, atau presiden klub.

Sebelum kedatangannya sebagai pemain 18 tahun pada 1970, mereka hanya memenangi dua dari 23 gelar Jermannya.

Bayern menjadi klub Jerman pertama yang memenangi "treble" yakni menjuarai Liga Champions, Liga Jerman, dan Piala Jerman dalam semusim di bawah asuhan Jupp Heynckes musim lalu, memecahkan atau menyamai 25 rekor liga.

Hoeness merupakan instrumen penting untuk mendatangkan suksesor Heynckes, yakni Guardiola, ke Munich dan Bayern begitu memukau pada musim ini di bawah asuhan pria Spanyol itu, di mana mereka unggul 20 angka di puncak klasemen.

Bayern menorehkan rekor laju 49 pertandingan tanpa terkalahkan di liga dan mencapai perempat final Liga Champions, sehingga mereka berpeluang menjadi tim pertama yang mampu mempertahankan gelar elit klub Eropa itu.

Namun sebagai klub yang menempatkan kebijakan etis perihal harga tiket serta dukungannya terhadap regulasi-regulasi Financial Fair Play UEFA, Hoeness sekarang telah memberikan rasa malu yang mendalam terhadap tim Bavaria.

Ia berulang kali mencemooh klub-klub Eropa yang lebih kaya, seperti Chelsea dan Paris Saint Germain, mengenai betapa jauhnya para pemilik mereka telah menggunakan kekayaan pribadi demi meraih gelar.

Ia sering mengkritik utang-utang yang melibatkan klub-klub papan atas Spanyol ketika negara itu dihantam masalah ekonomi.

Pendekatan non kompromi dan cibiran-cibirannya telah membuat ia mendapatkan beberapa teman di luar FC Bayern.

Media Jerman menulis ulang sejumlah pernyataan-pernyataannya di masa lalu.

"Tentu saja saya menginginkan kesuksesan, namun bukan dengan harga berapapun," ucapnya kepada majalah Brand Eins pada 2011. "Ketika ini menjadi masalah uang, terkadang Anda harus merasa puas."

Masalah kunci bagi Bayern saat ini adalah bagaimana mereka menangani kasus Hoeness dan kejatuhan dari hukuman yang didapatnya.

"Uli Hoeness merupakan orang yang sangat penting bagi kami. Ia merupakan pria hebat untuk klub ini," kata pemain sayap asal Prancis, Franck Ribery, setelah pertandingan melawan Arsenal.

"Anda tidak dapat membayangkan Bayern tanpa Hoeness."


Penerjemah: A Rauf Andar Adipati

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014