Pariaman, Sumbar (ANTARA News) - Empat gugusan pulau di perairan sebelah barat daya Kota Pariaman, Sumatera Barat, yang biasa terlihat jelas dari pesisir pantai kota itu tertutup kabut asap, Jumat pagi.

Empat gugusan pulau itu masing-masing Pulau Ansoduo (atau Pulau Anso), Pulau Kasiak, Pulau Tangah, dan Pulau Ujuang tidak terlihat sama sekali pada pagi hari, kata salah seorang warga kawasan Pantai Gandoriah Pariaman, Rostian.

"Biasanya terlihat jelas, banyak yang foto-foto di sini. Namun sejak ada kabut asap, tidak terlihat sama sekali hampir setiap pagi, kecuali tiga hari pada awal Maret," katanya.

Ia menerangkan, peristiwa tertutupnya panorama gugusan pulau tersebut telah berlangsung sejak dua pekan terakhir.

Ketebalan kabut asap di bagian laut itu, kata dia, diperkirakan juga karena pengaruh arah angin. "Angin selalu mengarah ke laut pada pagi hari, dan baru mengarah kembali ke darat lepas tengah hari, atau sekitar pukul 14.00 WIB," katanya.

Ia menambahkan, pada lepas siang hari itu barulah keempat gugusan pulau yang berjarak antara 1,8 kilometer sampai 2,2 kilometer dari bibir pantai itu mulai samar-samar terlihat. "Baru samar-samar, belum terlalu jelas terlihat," katanya.

Tebalnya kabut asap pada pagi hari di bagian laut perairan kota itu, dan juga di sejumlah tempat di bagian daratan, juga mengakibatkan tidak melautnya sejumlah nelayan.

Di Pantai Gandoriah dan Pantai Taluak, Jumat pagi, tidak terlihat aktivitas nelayan di sekitar perairan dekat bibir pantai itu. Padahal, pada hari-hari biasa, sejumlah nelayan jala (nelayan yang menggunakan jala untuk menangkap ikan) selalu terlihat di lokasi tersebut.

Salah seorang nelayan Desa Taluak, Nazir mengatakan, memilih untuk tidak berangkat melaut pada pagi hari karena khawatir dengan keselamatannya.

"Bagaimana mau melaut, pulau di depan itu saja tidak terlihat. Jarak pandang sangat terbatas, terlalu berisiko," katanya.

Jarak pandang di darat pada pagi itu diperkirakan kurang dari 800 meter. Sementara, jarak pandang di laut, diperkirakan jauh lebih pendek.

Nelayan berharap, kondisi tersebut bisa segera membaik, mengingat satu-satunya sumber penghasilan mereka hanyalah dengan melaut.

Pulau Ansoduo bejarak sekitar 1,8 kilometer dari bibir pantai, dan memiliki luas sekitar 1,3 hektare. Sementara Pulau Kasiak, berjarak sekitar 1,9 kilometer dari bibir pantai, dan memiliki luas kurang dari 1,3 hektare.

Selanjutnya, Pulau Tangah berjarak sekitar 2,2 kiometer dari bibir pantai terdekat, yakni Pantai Cermin, dan memiliki luas sekitar 2,5 hektare. Berikutnya, Pulau Ujuang berjarak sekitar 1,9 kilometer dari bibir pantai terdekat, yakni Pantai Sunua, dan memiliki luas sekitar 3 hektare.

Keempat pulau tersebut, saat ini tengah dikembangkan oleh pemerintah kota setempat sebagai kawasan pariwisata berbasis lingkungan (eco-tourism), dengan prinsip keberlanjutan (sustainability).

(KR-MLN/N002)

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014