Kabul (ANTARA News) - Satu ledakan telah menghantam sebuah mobil di satu jalan agak ke selatan dari ibukota Afghanistan, Sabtu, sehingga menewaskan tiga pekerja bantuan Afghanistan dan melukai satu orang lain, kata polisi. Taliban yang bangkit kembali telah melancarkan satu gelombang kekerasan di Afghanistan selatan dan timur tahun ini dan serangan juga meningkat di sejumlah bagian negara itu yang sebelumnya dianggap aman, termasuk Kabul dan Afghanistan barat. Mobil para pekerja batuan itu dihantam oleh sebuah ranjau, kata seorang pejabat senior polisi Kabul, Alishah Paktiawal. "Itu (ledakan ranjau) telah menewaskan tiga dari mereka dan melukai satu orang. Mereka dari sebuah organisasi non-pemerintah tapi saya tidak tahu yang mana," kata Paktiawal. Tidak ada pengakuan tanggungjawab segera. Paktiawal mempersalahkan "musuh Afghanistan", istilah yang pemerintah gunakan untuk menunjuk pada Taliban dan kelompok garis keras sekutunya. Sementara pasukan NATO dalam beberapa pekan belakangan telah meningkatkan serangan besar di provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, yang menewaskan ratusan gerilyawan di kampung halaman Taliban itu, kekerasan telah merebak di daerah lainnya. Hanya lebih sepekan lalu seorang pembom mobil bunuh diri menyerang patroli AS di Kabul tengah, yang menewaskan 16 orang, termasuk dua tentara AS. Secara terpisah, para pejuang Taliban merebut sebuah tempat di jalan utama di provinsi Nimroz yang terpencil di Afghanistan baratdaya, tempat serangan jarang terjadi, kata gubernur provinsi itu. "Kami ingin pemerintah melakukan sesuatu secepat mungkin, itu sebuah tempat strategis. Jalan tersebut menghubungkan Herat dan Kandahar," gubernur Ghulam Dastagir menunjuk pada kota penting di Afghanistan barat dan selatan itu. Gerilyawan juga menyerang dan merebut dengan singkat sebuah distrik markasbesar pemerintah di provinsi Farah di Afghanistan barat yang berdekatan pekan ini, kata polisi provinsi. Dalam satu insiden terpisah, empat petempur Taliban tewas dalam satu serangan di sebuah pos polisi di provinsi Uruzgan, Afghanistan selatan, Jumat, kata polisi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006