Penyelidikan juga dilakukan terhadap staf darat yang menangani pesawat itu."
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kepolisian Malaysia masih menganalisa simulator yang ada di rumah pilot pesawat Malaysian Airlines MH370 setelah pada Sabtu (15/3) menggeledah rumah pilot dan co-pilot dalam upaya mencari petunjuk hilangnya pesawat tersebut.

Polisi juga menyelidiki data seluruh penumpang, termasuk staf darat, yang menangani pesawat tersebut, kata Kepala Polisi Negara Malaysia Tan Sri Khalid Abu Bakar dalam jumpa pers di Hotel Sama Sama KLIA, Sepang, Minggu.

"Penyelidikan kami masih fokus pada empat isu, yaitu pembajakan, sabotase, masalah personal dan psikologi kru dan penumpang. Penyelidikan juga dilakukan terhadap staf darat yang menangani pesawat itu," katanya.

Pada Sabtu (15/3), polisi Malaysia menggeledah rumah pilot Kapten Zaharie Ahmad Shah di Shah Alam.

Tiga polisi nampak masuk ke rumah tersebut pada pukul 14.40 dan keluar pada pukul 16.45 waktu setempat.

Tidak jelas apakah mereka mengambil sesuatu dari rumah pilot tersebut, namun seorang sumber kepolisian yang dikutip New Strait Times menyebutkan bahwa polisi membawa dua laptop, yang salah satunya berisi data simulator yang ada di rumah Zaharie.

Beberapa jam kemudian, polisi yang sama mendatangi rumah co-pilot Fariq Abdul Hamid, dan berada di dalamnya selama sekira sejam.

Tidak ada informasi apakah polisi mengambil barang-barang tertentu dari rumah Fariq.

Khalid mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu respon atas permintaan pengusutan terhadap penumpang pesawat MH370.

"Sampai saat ini kami belum menerima respon mengenai informasi penumpang. Beberapa negara sudah merespon, seperti China dan India," katanya.

Pesawat MAS MH370 yang membawa 227 penumpang dan 12 kru hilang kontak sejak Sabtu (8/3) dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing.

Hingga saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan pesawat tersebut, dan upaya pencarian sudah melibatkan 25 negara. (*)

Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014