Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengkaji sebanyak 200 waduk lebih yang terdapat di berbagai daerah di Tanah Air untuk dapat digunakan sebagai pembangkit listrik guna mengatasi kekurangan energi listrik.

"Saat ini, pemerintah tengah mengkaji pemanfaatan lebih dari 200 waduk dan bendung yang menjadi aset Kementerian Pekerjaan Umum untuk dapat dimanfaatkan sebagai PLTA atau PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro)," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, di Jakarta, Rabu.

Menurut Djoko, pada saat ini masih banyak potensi energi yang belum termanfaatkan di bangunan-bangunan air utama dengan memanfaatkan kemajuan teknologi di bidang turbin dan pembangkit listrik.

Ia mengemukakan, potensi PLTA Indonesia sebesar 76.670 MW dan PLTM sebesar 770 MW merupakan aset yang dipercayakan dan harus dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Djoko juga mengungkapkan bahwa di balik manfaat air yang yang demikian besar, tersembunyi kekuatan daya rusak yang tidak kalah hebatnya.

"BNPB memperkirakan bahwa kerugian finansial akibat banjir dan longsor di seluruh Indonesia pada awal tahun ini mencapai Rp10 triliun," ujarnya.

Ia menguraikan, kerugian tersebut dapat terbagi dengan jumlah terbesar kerugian dialami Jakarta sebesar Rp6 triliun dan Jawa Tengah dengan Rp2,1 triliun.

Sedangkan banjir di kawasan Megapolitan seperti Jabodetabek dinilai Menteri Pekerjaan Umum memerlukan penanganan yang "out of the box" (inovatif) seperti pendirian Tembok Laut Raksasa, proyek sodetan Ciliwung, perbaikan drainase perkotaan dan penegakan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

"Sebagai tambahan, guna memberikan dukungan terhadap pengendalian daya rusak air, pada 2010--2013 telah selesai dilaksanakan sepanjang 1.263 kilometer pembangunan kanal banjir dan pembangunan konstruksi pengaman pantai sepanjang 230 kilometer," katanya.

Sementara dalam rangka penyediaan air minum dan sanitasi untuk rakyat, berbagai upaya perlibatan masyarakat telah diimplementasikan melalui kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).

Program yang telah dilaksanakan sejak 2008 dan sampai 2012 telah terbangun pada 6.855 desa itu. Program tersebut rencananya dilanjutkan pada 2013-2016 untuk 5.000 desa lagi.
(M040)


Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014