Jakarta (ANTARA News) - Bulog melakukan penundaan pelelangan impor beras dari yang semula dijadwalkan Senin ini akhirnya akan dilakukan pada 20 September 2006. Ketua Panitia Lelang Impor Beras Bulog, Agusdin Farid di Jakarta, Senin, menyatakan, penundaan lelang tersebut disebabkan terjadinya revisi pelabuhan tujuan masuk beras impor maupun tonase beras yang masuk ke pelabuhan tersebut. "Surat dari Menteri Perdagangan mengenai revisi pelabuhan tersebut baru kami terima pagi ini," katanya. Berdasarkan Surat Menteri Perdagangan no 760/M-DAG/9/2006 perihal impor beras untuk cadangan pemerintah itu yang ditujukan kepada Direktur Perum Bulog tersebut terdapat 12 pelabuhan tujuan beras impor dari semula 10 pelabuhan yakni ditambah Biak Papua dengan Ambon Maluku masing-masing sebanyak 6.000 ton dan 12 ribu ton. Pelabuhan lainnya yakni Lhok Seumawe NAD 18 ribu ton, Padang Sumatera Barat (12 ribu ton), Sorong Irian Jaya (12 ribu ton) dan Jayapuara Papua (6 ribu ton) tidak mengalami perubahan tonase. Sementara itu, untuk pelabuhan Belawan Sumatera Utara dari yang semula 22 ribu ton menjadi 28 ribu ton, Dumai Riau dari 16 ribu ton menjadi 22 ribu ton, Balikpapan Kaltim dari 14 ribu ton menjadi 20 ribu ton, Bitung Sulut dari 24 ribu ton menjadi 30 ribu ton. Sedangkan pelabuhan Ciwandan Banten dari yang semula direncanakan untuk memasukkan beras impor sebanyak 52 ribu ton akhirnya pelabuhan tersebut tidak dimasukkan sebagai pelabuhan tujuan beras impor. Menurut Agusdin Farid, dengan terjadinya perubahan pelabuhan tujuan dan tonase tersebut maka akan mempengaruhi pula harga penawaran dari peserta lelang karena harga pengapalan menjadi tanggungan importir atau peserta lelang. Pada acara lelang, Senin, yang akhirnya ditunda selama dua hari mendatang tersebut sempat dihadiri beberapa peserta dari 24 peserta yang mendaftar yakni Vietnam Southern Food Core (Vina Food II), Ponglarp Thailand, PT Indhasana. Selain itu Ki Engiang Trading, Ti engiang Food, PT Olam Indonesia, PT Virgo Sari dan Louis Dreyfus Indonesia. "Dalam dua hari ini mereka memiliki kesempatan untuk melakukan review untuk membuat penawaran harga yang baru," katanya. Farid menyatakan, sejumlah peserta lelang yang hadir kali ini menyatakan bisa memahami penundaan tersebut. Sementara itu sejumlah pengawas pelaksanaan lelang yang hadir yakni KTNA, Departemen Perdagangan, Inkoptan dan Dewan Tani Indonesia sedangkan Departemen Pertanian dan HKTI tidak hadir. Menurut dia, pelaksanan tender kali ini untuk mencari tiga peserta calon pemenang tender impor beras Bulog sebanyak 210 ribu ton yang nantinya akan dilanjutkan lelang kedua untuk mendapatkan pemenang tender.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006