Jakarta (ANTARA News) - Para tokoh masyarakat dan agama diimbau ikut meningkatkan minat membaca di kalangan masyarakat Indonesia, agar mereka mampu menambah pengetahuan dan kecerdasan untuk meningkatkan kesejahteraannya, kata Kepala Perpustakaan Nasional RI (PNRI) Dady P Rachmananta. "Penduduk Indonesia saat ini tergolong rendah dalam minat membaca dan bacaaan lain dibanding penduduk di negara-ASEAN yang maju, seperti Malaysia dan Singapura," katanya pada peringatan Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca, di Jakarta, Senin. Dady mengatakan, sebagian besar masyarakat Indonesia yang menghargai kharisma para tokoh itu akan bersedia meningkatkan minat membaca melalui ajakan dari panutannya. Menurut dia, bulan September telah ditetapkan Pemerintah RI pad sejak tahuan 1995, sebagai Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca, sehingga seluruh jajaran perpustakaan di seluruh Indonesia diharapkan mengisi kegiatan tersebut. Dady berharap, pengelola perpustakaan di sekolah, di instansi pemerintah dan swasta dagar memperingati Hari Kunjung dan Bulan Gemar Membaca selama September 2006 itu dengan berbagai kegiatan untuk meningkatkan minat membaca masyarakat. "Jika perlu penataan perpustakaan seperti halnya di toko buku, yakni seluruh buku, surat kabar, dan majalah dapat dengan mudah dipinjam untuk dibaca oleh masyarakat ," ujaranya. Sementara itu, Kepala Pusat Jasa dan Informasi Perpustakaan PNRI Gardjito selakua ketua panitia melaporkan, acara Hari Kunjung dan Bulan Gemar Membaca diadakan PNRI Jakarta, 18-22 September 2006 diisi kegiatan seminar dan pameran buku. Pameran bertema "Buku dan Gaya Hidup Remaja" itu dikuti 39 stand dari sejumlah penerbit buku di ibukota, sedang seminar akan membahas pengeloaan perpustakan sekolah serta lomba festival lagu daerah yang diikuti siswa SLTA se-Jakarta. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006