Untuk Distrik Maudus memang tantangan terberat buat kami karena wilayahnya pegunungan sehingga harus jalan kaki selama dua hari
Sorong, Papua Barat (ANTARA News) - Wilayah Papua Barat yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah menyebabkan distribusi logistik Pemilu 9 April 2014 ke beberapa lokasi permukiman warga harus dilalui dengan kerja lebih keras, bahkan ada yang harus jalan kaki selama dua hari.

"Untuk Distrik Maudus memang tantangan terberat buat kami karena wilayahnya pegunungan sehingga harus jalan kaki selama dua hari," kata Ketua KPU Kabupaten Sorong, Marthinus Nazarany kepada pers di kantornya, Sabtu.

Di Kabupaten Sorong terdapat 86.097 pemilih, terdiri atas 47.495 laki-laki dan 38.602 perempuan.

Di kabupaten ini terdapat 289 TPS yang tersebar di 103 kampung dan 17 distrik.

Sebagian besar distribusi dilakukan menggunaan kendaraan, baik roda empat maupun roda dua. Namun untuk mencapai Distrik Maudus harus ditempuh dengan jalan kaki karena tak ada jalan yang bisa dilalui kendaraan jenis mobil maupun motor.

"Maudus itu wilayahnya di pegunungan. Sampai sekarang belum ada infrastruktur jalan untuk memperlancar distribusi logistik ke sana," katanya.

Seperti pada pemilu sebelumnya, logistik dari KPU Kabupaten Sorong harus sampai di TPS walaupun letaknya jauh dan harus jalan kaki berhari-hari. Sebelum dibawa melalui jalan kaki selama dua hari, logistik untuk Distrik Maudus dibawa terlebih dahulu dengan kendaraan roda empat selama delapan jam.

"Jadi logistik dibawa terlebih dahulu dengan kendaraan roda empat selama delapan jam. Jalan yang bisa dilalui mobil dan paling mendekati Distrik Maudus, selanjutnya harus jalan kaki dua hari," katanya.

Pihaknya telah menyiapkan peralatan untuk memikul logistik pemilu. Begitu juga tenaga dan staf yang akan memikulnya.

"Kami menyiapkan 10-20 orang untuk memikul dan mengamankan distribusi logistik pemilu agar bisa digunakan masyarakat Distrik Maudus pada 9 April," katanya.

Pewarta: Sri Muryono
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014