kehadiran pelabuhan baru di Makassar ini mampu menampung sebanyak total 2,5 juta TEUs (twenty-foot equivalent unit) peti kemas untuk di dermaga tahap 1A, B, dan C sehingga menjadi stimulus bagi perusahaan pelayaran.
Makassar (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero menyatakan keberadaan Makassar New Port (MNP) dapat memperlancar distribusi logistik untuk Kawasan Timur Indonesa (KTI) sehingga biaya ekonomi dapat dipermurah.

"Sejak mulai beroperasi pada 2019, pelabuhan yang baru-baru diresmikan Presiden Joko Widodo ini telah memainkan peran kunci dalam kelancaran arus logistik dan mengurangi biaya logistik di wilayah KTI," kata Region Head 4 PT Pelindo Enriany Muis di Makassar, Rabu.

Dia mengatakan bahwa MNP sebagai hub terbesar di KTI ini adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki panjang total 1.280 meter dan dibangun Pelindo di atas lahan seluas 52 hektare guna menopang pertumbuhan perekonomian di wilayah timur Indonesia.

Menurut dia, kehadiran pelabuhan baru di Makassar ini mampu menampung sebanyak total 2,5 juta TEUs (twenty-foot equivalent unit) peti kemas untuk di dermaga tahap 1A, B, dan C sehingga menjadi stimulus bagi perusahaan pelayaran.

Selain itu, dengan kedalaman yang dimiliki yakni 16 meter LWS (Low Water Springs), dermaga MNP sudah bisa menjadi tempat bersandar kapal dengan bobot besar atau post panamax yang biasa digunakan untuk direct call atau pelayaran langsung ke luar negeri.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (22/2) lalu menyebutkan MNP ini sebagai pelabuhan terdalam di Indonesia sehingga dapat disandari kapal berbobot besar untuk aktivitas ekspor dan impor.

Sementara itu, pembangunan MNP tahap 1A, 1B, dan 1C ini menyerap investasi senilai Rp5,4 triliun dan masih berlanjut dengan pengadaan peralatan bongkar muat, penambahan fasilitas dan pengembangan MNP Tahap 1D yang akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan pasar dengan investasi hingga Rp10 triliun.

Lebih jauh, Enriany mengatakan MNP juga telah dilengkapi dengan Integrated Planning dan Control Room, yang menjadi suatu langkah inovatif untuk memantau dan mengontrol layanan kapal, terminal, peti kemas, dan logistik secara terpusat.

Transformasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi layanan dan mendukung daya saing logistik nasional. Integrated Planning and Control Room menjadi evolusi dari Planning and Control Room (PnC) sebelumnya yang telah berhasil diterapkan di Semarang.

Hanya saja, terdapat perbedaan luas cakupan pengawasannya yang tidak hanya terbatas di Makassar, namun juga mencakup wilayah lain seperti Kendari, Balikpapan, hingga Maluku dan Papua. 
Head Region 4 PT Pelindo Enriany​​​​​​​ Muis yang membawahi 14 pelabuhan kelolaan di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI). Antara/ Suriani Mappong
 

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2024