Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kominfo bersama para penyelenggara telekomunikasi dan KPU mulai 24 Maret 2014 memulai tahap awal pengiriman SMS Pemilu secara broadcast yang ditujukan kepada seluruh pelanggan layanan telekomunikasi dari masing-masing penyelenggara telekomunikasi.

Acara kick off tersebut berlangsung di Jakarta, Senin, dipimpin langsung oleh Menteri Kominfo Tifatul Sembiring yang didampingi Ketua KPU Husni Kamil Manik pada jam 14.00 WIB dan dihadiri oleh perwakilan pejabat dari Kementerian Kominfo dan para penyelenggara telekomunikasi (PT Telkom, PT Indosat, PT Telkomsel, PT XL Axiata, PT Bakrie Telecom, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT Huchison3Indonesia, PT Axis Telecom Indonesia, PT Smart Fren dan PT Smart Telcom).

"Partisipasi para penyelenggara telekomunikasi ini adalah sebagai bagian dari kontribusinya bagi tujuan untuk turut serta menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2014 dalam bentuk pengiriman SMS secara broadcast," kata Tifatul Sembiring.

Kontribusi para penyelenggara telekomunikasi ini adalah salah satu tindak lanjut adanya Nota Kesepahaman antara Menteri Kominfo Tifatul Sembiring dan Ketua KPU Husni Kamil Manik yang telah ditandatangani pada 16 September 2014 tentang Kerja sama Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi Pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2014.

"Kami sejak beberapa bulan yang lalu juga telah melakukan sejumlah kegiatan sosialisasi dalam berbagai bentuk seperti melalui berbagai media massa, seminar dan pemasangan berbagai poster, dan baliho Pemilu 2014," kata Menteri.

Khusus untuk pengiriman SMS secara broadcast pihaknya telah menyepakati materi SMS dalam rapat bersama di Kementerian Kominfo sekitar 3 minggu sebelumnya yang dihadiri oleh anggota KPU dan perwakilan para penyelenggara telekomunikasi tersebut.

Isi SMS broadcast adalah "Sukses Pemilu 2014 adalah sukses bangsa. Berikan suara anda pada tanggal 9 April 2014. Coblos sesuatu pilihan anda".

Jumlah karakter yang dikirim untuk masing-masing kalimat tersebut sengaja dibatasi sesuai dengan kapasitas layanan seluler dan FWA (Fixed Wireless Access) yang tidak boleh lebih dari 160 karakter.

Di samping itu pihaknya juga sudah mempertimbangkan tetap terjaganya kualitas layanan telekomunikasi sehari-hari yang dibutuhkan oleh warga masyarakat para pengguna layanan telekomunikasi pada umumnya.

Itulah sebabnya, kata dia, SMS tersebut harus terkirim secara bertahap sejak tanggal 24 sampai 31 Maret 2014 bukan berarti tiap pengguna tiap hari akan terima 1 SMS, tetapi selama 1 minggu ini hanya terima 1 SMS dari Kominfo dan KPU, karena ini semata-mata hanya dengan tujuan untuk menjaga kualitas layanan telekomunikasi juga.

"Artinya, jangan sampai pengiriman SMS Broadcast ini dapat mengurangi kualitas layanan telekomunikasi," katanya.

Pengirim SMS akan tertulis sama yaitu Kominfo dan KPU, sehingga nama sender Kominfo dan KPU tersebut itulah yang akan muncul di layar handset para pengguna layanan telekomunikasi, baik yang ada di Indonesia maupun yang sedang berada di luar negeri.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014