Pameran di Museum Allard Pierson yang dimulai bulan lalu, sebelum Rusia mencaplok Krimea.
Denhaag (ANTARA News) - Kurator sebuah museum di Amsterdam menghadapi dilema politik mengenai artefak emas yang bernilai tinggi, pinjaman dari museum Krimea, apakah akan dikembalikan ke Kiev atau ke Moskow ketika pameran berakhir kelak.

Pameran di Museum Allard Pierson yang dimulai bulan lalu, sebelum Rusia mencaplok Krimea, menampilkan sejumlah benda yang ditemukan dari makam-makam abad ke tujuh yang dipinjam dari lima museum di Ukraina, empat di antaranya dari Krimea.

Pengambilan wilayah --yang tidak diakui oleh barat -- menempatkan museum menghadapi masalah hukum, kata Yasha Lange, perempuan juru bicara bagi Universitas Amsterdam yang memiliki museum .

"Siapa pemilik benda-benda itu?" tanya Lange.

"Benda-benda seni itu akan berada di Amsterdam hingga pameran berakhir, tetapi dengan adanya perubahan politik itu kami sedang mencari tahu, kepada siapa kamis mesti mengembalikannya," tambahnya.

"Pihak Allard Peierson kini mengembalikan masalah ini kepada Kementerian Luar Negeri Belanda untuk meminta pertimbangan," kata Lange, serta menambahkan bahwa pihak museum terus menjalin kontak dengan Kiev dan Moskow mengenai hal ini.

Pameran meliputi penutup kepala untuk upacara dan sarung pedang terbuat dari emas, kotak-kotak berlapis pernis yang berasal dari Tiongkok yang pada masa Romawi menemukan jalan ke Krimea melalui jalur sutra.

(M007)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014