Kuala Lumpur (ANTARA News) - Utusan khusus Tiongkok Zhang Yesui Rabu menekankan pentingnya terus melakukan pencarian dengan kekuatan penuh pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang.

Pencarian tetap menjadi prioritas utama dan harus terus dilakukan tanpa henti, kata Zhang, yang merupakan wakil menteri luar negeri Tiongkok, dalam pertemuan di Kuala Lumpur dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Tiongkok, kata utusan itu, berharap pihak Malaysia meningkatkan berbagi informasinya dengan dengan Beijing, secara komprehensif dan akurat, memberikan Beijing dengan informasi dan bukti-bukti yang menyebabkan Malaysia sampai pada kesimpulan bahwa penerbangan naas itu berakhir di Samudera Hindia bagian selatan.

Pihak Malaysia juga diminta tidak menghentikan upaya koordinasi dengan negara-negara yang relevan untuk melanjutkan pencarian dan menghibur anggota keluarga para penumpang pesawat tersebut, kata Zhang.

Utusan itu mengatakan, para pemimpin Tiongkok terus memantau perkembangan terbaru peristiwa tersebut, serta sangat prihatin terhadap nasib 239 orang, termasuk 154 Tiongkok, yang berada di pesawat itu.

"Mereka telah menginstruksikan departemen Tiongkok yang relevan untuk bekerja sama erat dengan pihak Malaysia dalam pencarian pesawat yang hilang dan penyelidikan atas insiden tersebut," kata Zhang.

Sementara Najib, menurut Xinhua, menyambut dan menghargai dukungan dan bantuan Tiongkok dalam menangani insiden ini.

Perdana Menteri mengatakan, Malaysia akan melakukan yang terbaik untuk memberikan informasi yang tepat waktu dan akurat, dan memusatkan upaya mereka pada pencarian di perairan yang relevan di Samudera Hindia selatan.

Dia juga berjanji berupaya habis-habisan dalam menghibur anggota keluarga orang-orang yang berada di atas pesawat jet yang hilang itu.

Pada hari yang sama, Zhang juga berunding dengan pejabat menteri transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein, serta eksekutif senior maskapai penerbangan itu.

Dari 239 penumpang MH370 termasuk tujuh warga negara Indonesia.

Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014