Beirut (ANTARA News) - Jumlah tentara penjaga perdamaian PBB di Libanon meningkat menjadi sekitar 5.000 orang, kata seorang jurubicara, Selasa, mencapai tingkat yang PBB anggap sebagai cukup bagi Israel untuk merampungkan penarikannya dari Libanon. Jurubicara UNIFIL Alexander Ivanko mengatakan, pasukan itu berjumlah 4.950 personil. "Kami ada di sini. Kami menganggap jumlah itu akan menjadi 5.000," tambahnya dikutip DPA. Ivanko mengatakan, beberapa tentara Perancis masih menuju selatan dari Beirut, tapi pasukan Italia dan Spanyol telah bergabung dengan 2.000 tentara UNIFIL dalam posisi sejak sebelum perang 34 hari yang berakhir bulan lalu. Balabantuan itu akan membantu mempertahankan gencatan senjata 14 Agustus yang menghentikan perang antara Israel dan pejuang Hizbullah. Kepala staf militer Israel telah dikutip mengatakan, tentaranya akan merampungkan penarikan dari Libanon dalam beberapa hari. Israel mengatakan telah siap meninggalkan lebih dari 80 persen tanah yang mereka rebut, menyerahkannya pada pasukan penjaga perdamaian PBB dan tentara Libanon. Israel berperang setelah Hizbullah menangkap dua tentara Israel dan membunub delapan yang lain dalam serangan lintas-perbatasan 12 Juli. Hampir 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, di Libanon dan 157 warga Israel, sebagian besar tentara, tewas dalam konflik itu. Sekjen PBB Kofi Annan mengatakan Israel harus dapat merampungkan penarikannya ketika 5.000 tentara penjaga perdamaian telah berada di tempat itu untuk mendukung lebih dari 10.000 tentara Libanon yang satu sumber PBB katakan telah dikerahkan di Libanon selatan. Ivanko mengatakan satu tim pakar UNIFIL yang akan menilai keamanan di pelabuhan dan perbatasan Libanon telah melakukan perjalanan ke perbatasan Suriah. Israel mengatakan perbatasan Suriah merupakan celah besar dalam pelaksanaan embargo senjata internasional yang ditentukan oleh resolusi 14 Agustus guna mencegah Hizbullah mempersenjatai diri kembali.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006