Tenaga geothermal atau panas bumi merupakan sumber daya yang melimpah di Indonesia..."
Jakarta (ANTARA News) - Bank Pembangunan Asia (ADB) menanamkan modal mencapai nilai 350 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk paket dukungan pembangunan Proyek Pembangkit Listrik Geothermal Sarulla 320 megawatt di Sumatera Utara.

"Tenaga geothermal atau panas bumi merupakan sumber daya yang melimpah di Indonesia yang bisa menyediakan energi berkelanjutan dan aman serta secara signifikan mengurangi emisi karbon," kata Spesialis Investasi Senior Departemen Sektor Swasta ADB Jackie B. Surtani dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA News di Jakarta, Senin.

Menurut dia, investasi itu akan membuka pembangunan energi bersih di sepanjang kawasan di Indonesia yang diperkirakan menyimpan sekitar 40 persen dari sumber daya panas bumi di dunia.

Selain itu, ia mengemukakan, pembangkit listrik geothermal diharapkan dapat memberikan alternatif bagi pembangkit listrik Indonesia yang saat ini masih didominasi tenaga batubara dan bahan bakar minyak (BBM).

Pembangunan pembangkit listrik geothermal di Indonesia itu juga diharapkan dapat mengurangi 1,3 juta ton emisi karbon per tahun dan dijadwalkan selesai pada 2018.

Berdasarkan data ADB, Indonesia saat ini menggunakan batubara dan BBM untuk menghasilkan 65 persen tenaga listriknya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, Indonesia bakal meningkatkan penggunaan energi terbarukan dari lima persen pada 2010 menjadi 25 persen pada 2025, serta mengurangi 26 persen emisi gas rumah kaca pada 2020. (*)

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014