Jokowi itu seorang `solidarity maker` dan Gita seorang profesional,"
Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei kualitatif Indo Strategi menyatakan Gita Wiryawan sebagai sosok yang paling cocok mendampingi Joko Widodo sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Jokowi itu seorang solidarity maker dan Gita seorang profesional," kata Direktur Eksekutif Indo Strategi Andar Nubowo di Jakarta, Rabu.

Andar mengatakan usia muda, integritas dan punya pengalaman internasional adalah modal besar Gita menjadi orang nomor dua di republik ini. Selain lulus dari Harvard University, Gita juga pernah bekerja di perusahaan multinasional sebelum mendirikan usaha sendiri.

Soal pengalaman internasional, kata Andar, Gita juga sukses memimpin Konferensi WTO di Bali akhir tahun lalu.

"Dalam riset kami, Jokowi dan Gita adalah pasangan yang paling ideal," ujarnya.

Menurut Andar, pasangan Jokowi-Gita bisa menjadi harapan Indonesia memiliki pemimpin muda. Pasangan tersebut juga akan menampik anggapan bahwa presiden dan wakil presiden harus sipil-militer atau Jawa-nonJawa.

"Pasangan presiden dan wakil presiden harus seseorang yang mempunyai dukungan luas dan sosok yang memiliki pengetahuan dan pengalaman internasional," katanya.

Andar mengatakan calon wakil presiden harus bisa membantu presiden untuk menghadapi tantangan nasional seperti pemerataan ekonomi, konflik sosial, penegakan hukum serta krisis pangan dan energi.

Sementara itu, di tingkat global Indonesia akan menghadapi tantangan dari kelompok G20, Dewan Keamanan PBB, OKI, ASEAN, masyarakat ekonomi ASEAN, dan konfigurasi tatanan dunia baru.

"Perlunya pembagian tugas presiden dan wakil presiden. Wakil presiden bukan sekadar mendampingi atau memotong pita saja," ujarnya.

Andar mengatakan survei yang dilakukan menggunakan metode wawancara mendalam, diskusi kelompok dan analisis media.

Indikator yang ditetapkan adalah pengalaman internasional, pengalaman politik, basis politik, mengusai persoalan ekonomi, pengalaman negoisasi internasional, pengalaman birokrasi dan kemampuan manajerial.

Sementara indeks personal yang menjadi indikator adalah keberanian dan ketegasan, kemandirian, kejujuran, dan komitmen anti-KKN.

Indikator-indikator tersebut digunakan untuk meneliti 18 tokoh dari berbagai bidang. Hasilnya, Jusuf Kalla berada di peringkat pertama disusul Gita Wiryawan, Akbar Tandjung, Hatta Rajasa, Rizal Ramli dan Yusril Ihza Mahendra.

"Gita memiliki keunggulan karena berusia muda. Selain itu Gita juga unggul dari indikator kejujuran dan komitmen anti-KKN karena Jusuf Kalla pernah tersangkut kasus pengucuran dana Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bulog saat menjadi Kepala Bulog meski tidak terbukti," kata Andar. (*)

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014