Jakarta (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ingin mencetak kader bangsa yang andal melalui peningkatan kualitas pendidikan, kata Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.

Untuk itu, kata Suryadharma seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, pihaknya akan mendorong didirikannya perguruan tinggi unggulan di setiap kabupaten/kota dan pengiriman 100 mahasiswa teladan dari masing-masing universitas ke perguruan tinggi di luar negeri untuk mengambil S2 dan S3 atau kejuruan yang diminati oleh mahasiswa.

"Setelah kembali mereka ditawari untuk bekerja di BUMN atau bekerja di luar BUMN sesuai keahlian mereka tanpa dikenai ikatan dinas," katanya.

PPP juga akan mendorong berdirinya sekolah kejuruan berbasis kompetensi dan berorientasi teknologi di semua kabupaten/kota sehingga generasi muda menjadi tenaga siap pakai di industri yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri.

Untuk anak-anak non sekolah kejuruan, kata Menteri Agama ini, pihaknya akan mendorong berdirinya balai latihan kerja di semua kabupaten/kota. Dengan cara itu, diharapkan akan menghasilkan tenaga kerja terampil sesuai kebutuhan pasar.

"Untuk seluruh sekolah sampai dengan universitas kebutuhan buku pelajaran disediakan oleh sekolah dengan status pinjam, dikembalikan setelah sekolahnya selesai," katanya.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga akan menyiapkan baju seragam dan sepatu sekolah, subsidi untuk pembelian buku tulis dan alat tulis berikut biaya transportasi dari rumah ke sekolah bagi siswa miskin, serta asrama bagi para pelajar dari tingkat SMA sampai dengan perguruan tinggi.

"Seluruh pondok pesantren dan perguruan tinggi agama akan mendapat perlakuan dan fasilitas yang sama dengan pendidikan formal, termasuk penyediaan buku-buku agama," katanya.

Dia mengatakan, setiap sekolah juga perlu dilengkapi fasilitas olahraga lengkap sehingga prestasi olahraga di Indonesia ikut terdongkrak. Pendidikan seni budaya menjadi mata pelajaran pokok dalam rangka menjaga budaya Indonesia tidak punah. Bahasa Ingris menjadi bahasa kedua supaya anak-anak negeri bisa "go internasional".

"Semua ini bisa dilakukan karena anggaran pendidikan 20 persen dari APBN," katanya.

Gagasan itu, lanjut dia, perlu segera direalisasikan untuk menyambut Asean Economic Community pada tahun 2015. (*)

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014