Jakarta (ANTARA News) - Perolehan suara PDI Perjuangan yang sekitar 20 persen dari hasil hitung cepat Pemilu Legislatif 2014 menunjukkan masih kurang optimal mengomunikasikan Joko Widodo (Jokowi), kata pengamat.

"Dalam komunikasi politik dengan masyarakat, figur Jokowi sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan, sesungguhnya masih bisa dioptimalkan lagi," kata  Heri Budianto dari Political Communication (Polcomm) Institute di Jakarta Kamis.

Heri Budianto optimistis, jika seluruh elite PDI Perjuangan lebih optimal mengomunikasikan Jokowi sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan kepada masyarakat, maka perolehan suara partai itu akan lebih optimal.

Menurut dia, ada kemungkinan perolehan suara PDI Perjuangan akan mendekati target partai tersebut yakni 27 persen.

Staf pengajar FISIP Universitas Mercu Buana Jakarta ini menjelaskan, iklan-iklan PDI Perjuangan di media massa tidak difokuskan kepada Jokowi sebagai calon presiden.

"Padahal, Jokowi sebagai magnet elektoral, seharusnya dimanfaatkan secara optimal dalam komunikasi dengan masyarakat," katanya.

Heri membandingkan dengan partai-partai lain yang dinilai cukup optimal sosialisasikan figur calon presidennya, seperti Partai Gerindra mensosialisasikan ketua dewan pembinanya, Prabowo Subianto.

Kemudian, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus mensosialisasikan figur Jusuf Kalla, Rhoma Irama, dan Mahfud MD, padahal belum resmi diusung oleh partai tersebut sebagai calon presiden.

"Namun hasilnya, dari hasil hitung cepat Partai Gerindra dan PKB meraih peningkatan suara yang dignifikan," katanya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014