saya minta ini dipercepat 10 tahun lebih awal yaitu tahun 2018 sehingga sebelum pelaksanaan PON 2020 di Papua wilayah Mimika sudah bebas dari penyakit malaria
Timika (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua mempercepat target penuntasan kasus malaria dari 2028 menjadi 2018.

Pejabat Bupati Mimika, Ausilius You di Timika, Selasa mengatakan dibutuhkan keterlibatan seluruh pihak dalam upaya mempercepat penuntasan kasus malaria di Mimika mengingat angka kesakitan akibat gigitan nyamuk anopheles, pembawa bakteri malaria di Mimika masih sangat tinggi.

You mengatakan sudah mengundang Departemen Public Health & Malaria Control PT Freeport Indonesia, Dinas Kesehatan dan Biro Kesehatan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) untuk membahas solusi mempercepat upaya penuntasan kasus penyakit malaria di Mimika.

"Kalau sesuai Renstra baru bisa selesai tahun 2028, saya minta ini dipercepat 10 tahun lebih awal yaitu tahun 2018 sehingga sebelum pelaksanaan PON 2020 di Papua wilayah Mimika sudah bebas dari penyakit malaria," ujar You.

Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Ibrahim Iba mengatakan dalam upaya menanggulangi kasus malaria di Mimika maka pada 24 April mendatang akan digelar pekan kelambunisasi di Mimika.

Dinkes Mimika telah menyediakan puluhan ribu kelambu yang sudah disemprot dengan insektisida untuk dibagikan ke semua rumah warga untuk mencegah gigitan nyamuk malaria.

Menteri Kesehatan, dr Nafsiah Mboi saat berkunjung ke Timika, pekan lalu, menyambut baik tekad Pemkab Mimika untuk segera menuntaskan penyakit malaria dalam waktu dekat.

Menkes Nafsiah mengatakan saat ini terdapat 200 kabupaten/kota di Indonesia yang sudah dinyatakan bebas malaria. Sedangkan 117 kabupaten/kota yang lain sedang dalam kajian agar dalam waktu dekat juga bisa dinyatakan bebas malaria.

Kabupaten/kota di Indonesia yang bisa dinyatakan bebas malaria jika angka API (indeks parasit)-nya di bawah 1.

Menurut Menkes Nafsiah, saat ini masih terdapat lima provinsi di Indonesia yang angka API-nya masih sangat tinggi yaitu Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Maluku Utara.

Khusus di Provinsi Papua, angka API tercatat sebanyak 42,6 per 1.000 penduduk. Kabupaten Mimika menduduki peringkat kedua tertinggi kasus malaria di Papua setelah Kabupaten Keerom dengan angka API mencapai 246,8 per 1.000 penduduk. Adapun di Kabupaten Keerom, angka API-nya mencapai 317,18 per 1.000 penduduk.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014