Baghdad (ANTARA News) - Kelompok-kelompok Kurdi dan Arab yang berseteru terlibat kontak senjata untuk menguasai sebuah pos polisi di sebuah kota Irak utara, Senin, kata sumber-sumber polisi. Milisi Kurdi yang bersenjata membakar tiga mobil polisi dan menduduki pos polisi di Jalawla, dekat perbatasan Iran setelah seorang mayor Kurdi di pasukan polisi lokal diganti dengan seorang perwira Arab, kata para pejabat di markasbesar polisi propinsi Diyala. Insiden yang sering terjadi di kota-kota seluruh Irak, menunjukkan kesulitan yang dihadapi pemerintah dukungan AS untuk membangun satu pasukan polisi yang setia pada negara. Para pejabat AS dan Irak mengatakan pasukan polisi lokal sering setia pada milisi etnik dan sektarian, dan berusaha untuk menjamin mereka melaporkan ke pihak berwenang pusat adalah salah satu masalah terbesar yang dihadapi negara. Kepala kepolisian propinsi itu memerintahkan pasukan di seluruh propinsi yang berpenduduk berbagai etnik itu untuk berhenti menggunakan telepon mobil dan radio dan hanya menggunakan telepon biasa untuk mencegah penyadapan. Menurut laporan Reuters, para pejabat polisi sedang mempertimbangkan untuk menyerbu pos polisi itu.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006