Keputusan sama pada Mei tahun lalu melarang penggunaan taman itu, tempat pertemuan tradisional dan simbolis, yang menimbulkan bentrokan polisi dengan pengunjuk rasa, diikuti gelombang demonstrasi anti-pemerintah pada Juni.
"Mereka yang bersikeras untuk merayakannya di sini (Taman Taksim) pantas mengatakan, Saya siap menghadapi bentrokan," kata Erdogan dalam pertemuan dengan anggota parlemen partainya.
"Hentikan harapan-harapan anda dari Taksim, Jangan ubah perjuangan dengan negara. Jangan ganggu ketenangan rakyat kita. Rakyat kita tidak ingin melihat jalan-jalan di mana batu-batu dan bom Molotov digunakan," katanya.
"Kita tidak akan membiarkan ini. Anda tidak berada di atas undang-undang," katanya.
Erdogan bahkan menyarankan tempat lain, menawarkan angkutan gratis bagi peringatan Hari Buruh 1 Mei.
Serikat buruh kiri berikrar mengabaikan larangan itu.
Polisi pada Senin menembakkan gas air mata ke anggota Panitia 1 Mei, yang beranggotakan serikat buruh dan kelompok masyarakat, untuk mencegah mereka mengeluarkan satu pernyataan tentang demonstrasi-demonstrasi Hari Buruh di Taksim.
Delapan orang tewas ketika gerakan lingkunan yang relatif kecil untuk menyelamatkan Taman Gezi Istambul-- dekat Taksim --yang berkembang menjadi gelombang protes nasional terhadap Erdogan.
Protes-protes baru meletus menyangkut skandal korupsi yang melibatkan sekutu-sekutu penting Erdogan dan tindakan-tindakan kontroverial yang dilakukan perdana menteri itu termasuk tindaan keras terhadap Internet yang mengakibatkan Twitter tidak berfungsi selama dua pekan.
Kendatipun protes-protes itu dan skandal korupsi, Partai Keadilan dan Pembangunan pimpinan Erdogan meraih kemenangan besar dalam pemilihan-pemilihan lokal pada 30 Maret, demikian AFP.
(H-RN)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014