Saya tak bisa mengubah apa yang saya rasakan dan apa yang saya rasa itulah yang semestinya kami memainkan bola"
Munchen (ANTARA News) - Pelatih Bayern Munchen Pep Guardiola masih meyakini sepakbola berbasis penguasaan bola dan tak bisa mengubah pandangannya pada sebuah cara seharusnya sepakbola dimainkan, kata dia setelah juara bertahan Liga Champions ini digodam Real Madrid Rabu dini hari tadi.

Mantan bos Barcelona ini dipaksa mempertahankan filosofi bermainnya yang sudah digugat di Jerman setelah timnya diungguli pada leg kedua semifinal mereka dengan kalah 0-4 atau agregat 0-5.

"Saya tahu ini adalah malam yang sulit bagi kami, bagi saya dan bagi para pemain," kata dia kepada wartawan seraya menambahkan Bayern kalah karena mereka terlalu sedikit menguasai bola, bukan karena terlalu banyak.

"Alasan yang membuat kami begitu buruk pada babak pertama adalah kami tidak menguasai bola. Kami tidak memainkan bola.

"Melawan Arsenal dan melawan Manchester United (belum lama dalam kompetisi ini) dan pada leg pertama di Madrid, kami memainkan bola dan kami mengendalikan permainan.

"Kami tidak melakukan itu pada paruh pertama dan ketika Anda tak bisa mengendalikan saat melawan tim yang amat hebat seperti ini, maka Anda tak bisa memiliki peluang."

"Argumen mengenai gagasan saya tidak valid. Saya tak bisa mengubah apa yang saya rasakan dan apa yang saya rasa itulah yang semestinya kami memainkan bola dan menyerang sebanyak mungkin," kata dia.

Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti sepakat dengan pandangan Pep bahwa tidak ada alasan hanya gara-gara dikalahkan Madrid filosofi yang dirintis Guardiola di Barcelona dan berusaha diterapkan di Bayern maka filosofi itu harus ditinggalkan.

Ancelotti mengatakan laga yang membawa Real mencapai final Liga Champions yang pertama dalam 12 tahun untuk menghadapi Chelsea atau Atletico Madrid itu harus dilihat tak lebih karena bagusnya penampilan tim asuhan dia.

"Ini kemenangan, tak lebih dari itu, melawan tim kuat yang memenangkan Liga Champions tahun lalu," kata pelatih asal Italia itu.

"Dari sanalah itu berakhir. Itu adalah pertandingan yang bagus, kami mengendalikan permainan, kami memblok permainan mereka, kami bermain sangat baik dan kami pantas menang.

"Namun ini bukanlah akhir dari sebuah filosofi. Bayern akan bangkit, filosofi Guardiola akan terus berlanjut karena dia telah menang banyak sekali (berkat filosofi ini)."

Dia menambahkan, "Mencapai final setelah 12 tahun adalah target besar dan itu membuat saya bangga pada apa yang saya lakukan bersama tim.

"Ketika saya tiba di Real, Anda bisa merasakan hal spesial di udara, ada atmosfer yang spesial. Performa tim ini fantastis dan saya tak bisa lagi bilang apa-apa. Kami berharap kami memiliki prilaku yang sama di final," tutup Ancelotti seperti dikutip Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014