... saling serang di media tidak membuahkan hasil dan perkembangan berarti... "
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama (Ahok), tidak ingin lagi berdebat soal monorel dengan PT Jakarta Monorail (PT JM).

Menurut Ahok, saling serang di media tidak membuahkan hasil dan perkembangan berarti.


"Kita tidak usah berdebat di medialah. Selama PT JM bisa memberi alasan yang masuk akal," kata Ahok, di Balaikota, Rabu.



Hal itu dikatakan Ahok menanggapi bantahan Direktur Utama PT JM, John Aryananda, yang mengatakan PT JM tak pernah meminta lahan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk membangun depo atau stasiun monorel. 

Ahok mengatakan, Aryananda berani mengelak karena permintaan itu disampaikan secara lisan kepada Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Sarwo Handayani, sehingga tidak ada bukti tertulis.

"Ya itukan ngomongnya lisan doang. Makanya coba bikin terbukti. Itu kan omongan lisan yang dibolak-balik," katanya.

Begitu juga terkait batas BOT (build, operate, and transfer) atau penyerahan aset monorel ke pemerintah Provinsi DKI yang menurut Aryananda, BOT untuk proyek transportasi itu dapat maksimal 30 tambah 30 dan untuk proyek infrastruktur BOT maksimal 50 tahun.

Ahok tetap pada pendiriannya, berdasarkan peraturan yang tak dijelaskannya, BOT paling lama hanya 20 hingga 30 tahun, tidak lebih.

"Peraturan kita itu bolehnya 30-20 tahun. Makanya John lebih ngerti hukum apa kita. Business plan-nya katanya udah selesai? Ya terserah dialah," katanya. 

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014