Jakarta (ANTARA News) - Sepuluh tahun lalu Jose Mourinho mengukir sejarah bersama FC Porto dengan berhasil lolos ke final dan menjuarai Liga Champions 2004.

Kala itu publik sepakbola dunia mengenal Mourinho sebagai sosok pelatih muda bergaya sepakbola bertahan dengan sikap ekspresifnya di pinggir lapangan.

Sejak kesuksesan bersama Porto, Mourinho menjadi sorotan kamera karena mengantar Chelsea mendominasi Liga Inggris, membawa Inter Milan treble winner 2010 dan bersama Real Madrid mematahkan dominasi Barcelona kemudian kembali ke Chelsea awal musim ini.

Namun kisah sukses tersebut tidak berarti banyak hari ini. Mourinho dipaksa menyaksikan pelatih muda, Diego Simeone, merayakan kesuksesan mencapai final Liga Champions pertamanya di depan Mourinho, di kandang Chelsea.

Mourinho juga terpaksa menyaksikan Diego Simeone berlari di pinggir lapangan ketika Arda Turan mencetak gol ketiga kemenangan Atletico, hampir serupa dengan apa yang dilakukan "The Special One" ketika FC Porto sukses di Liga Champions sepuluh tahun yang lalu.

Di La Liga, Diego Simeone mengantar Atletico membongkar dominasi "El Clasico" Real Madrid dan Bercelona dengan menjadi pemimpin klasemen sementara La Liga.

Diego Simeone seolah menjadi sosok Mourinho baru bagi sepakbola Eropa. Ia kerap menggunakan taktik bertahan dengan permainan ngotot dan keras.

Pada pertandingan malam ini, Simeone bahkan sukses melangkahi seniornya, Mourinho dari segi taktik. Ia menyadari sepakbola bertahan atau taktik "parkir bus" ala Mourinho bisa diatasi dengan determinasi dan keberanian anak asuhnya dalam membongkar pertahanan dan memanfaatkan tiap kesalahan pemain Chelsea.

Mourinho sebagai sosok yang lebih berpengalaman justru kecolongan, taktiknya memasukan Samuel Eto'o harus dibayar mahal atas pelanganggaran pemain tersebut yang berbuah penalti Diego Costa.

Diego Simeone pun dihujani pujian setelah gol Arda Turan di menit ke-72 memaksa Chelsea angkat koper dari kandang sendiri. Sebelumnya ia juga memandu Atletico menyingkirkan Barcelona di perempatfinal.

Terlepas dari hasil final Liga Champions yang akan digelar 24 Mei mendatang di Portugal, Diego Simeone pantas menjadi pelatih paling bersinar di Liga Champions Eropa musim ini.

Saat ini beberapa klub kenamaan Eropa sedang mengamati kiprah Diego Simeone, diantaranya AS Monaco dan Manchester United. (*)

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014