Lamirin (49) ditemukan warga sudah tewas hangus terbakar dengan posisi lutut kaki menekuk ke bagian perut, menandakan korban sempat kesakitan saat api membakar tubuhnya.
"Kasus ini pada dasarnya masih kami selidiki, namun jika mengacu keterangan saksi dan bukti botol bensin di dekat kamar korban, insiden ini diduga murni bunuh diri," terang Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Lahuri.
Tidak hanya menewaskan pelaku, aksi bakar diri Lamirin juga menyebabkan rumahnya ikut terbakar.
Sejumlah saksi menyebut api terlihat mulai berkobar sekitar pukul 07.00 WIB.
Api yang muncul dari arah kamar korban dan sebagian ruang tamu dengan cepat berkobar hingga "menyantap" bagian atap.
Warga yang melihat kejadian itu dan mendengar teriakan minta tolong ibu korban serta-merta berdatangan membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Sayang, upaya mereka terkendala karena semua pintu telah dikunci dari dalam oleh Lamirin.
Api baru bisa dijinakkan sekitar dua jam kemudian setelah puluhan warga bahu-membahu menyiramkan air ke titik-titik api.
Kepala Desa Sumberagung, Suwardji, mengatakan bahwa Lamirin memang menderita depresi atau gangguan jiwa dalam beberapa tahun terakhir sejak bercerai dengan istrinya, Enik.
Setiap penyakitnya kambuh, Lamirin kerap bersumpah-serapah akan bunuh diri.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
