Jakarta (ANTARA News) - Hingga saat ini belum ada kepastian pelaksanaan penerbitan saham perdana (IPO) Bank BTN meskipun bank BUMN itu berharap tambahan modal Rp2 triliun dari IPO itu. "Kalau ditugasi untuk mendukung pembangunan rumah susun, modal BTN kan nggak cukup karena itu perlu tambahan modal sebesar Rp2 triliun," kata Dirut Bank BTN, Kodradi di Gedung Departemen Keuangan Jakarta, Kamis. Ia menyebutkan, keputusan perlu IPO atau tidak sepenuhnya menjadi kewenangan pemegang saham (pemerintah) di mana hingga saat ini belum ada keputusan resmi. "Kalau tambah modal sendiri ya silahkan, kalau tidak bisa, dapat saja melakukan IPO, apalagi memang ada program privatisasi," katanya. Kodradi menyebutkan, mengenai rencana IPO hingga saat ini langkah-langkah minimalnya juga belum dilakukan. "Ada langkah-langkah awal yang harus disiapkan seperti quasi organisasi, revaluasi aset, dan lainnya. Yang jelas IPO belum bisa diputuskan karena ijin resmi dari pemegang sahamnya kan belum ada," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006