Beirut (ANTARA News) - Sekitar 50 petempur pemerintah Suriah tewas ketika pemberontak meledakkan sebuah bom di satu terowongan di pos pemeriksaan, provinsi barat laut, kata para pegiat, Selasa.

Reuters melaporkan, gambar-gambar video yang dikirim oleh para pendukung oposisi menunjukkan, asap tebal dan tembakan-tembakan ke udara dekat satu kota kecil, sementara orang-orang meneriakkan "Allahu Akbar".

Pemberontak yang berperang untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, secara rutin melancarkan serangan-serangan gerilyawan terhadap pasukan Bashar, tetapi kekuatan ledakan yang terjadi Senin itu tidak biasa.

Kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berpangkalan di Inggris, mengatakan ledakan itu terjadi dekat kota Maarat al-Numan di Provinsi Idlib, Suriah barat laut.

Setidaknya dua perwira termasuk di antara mereka yang tewas ketika pemberontak dari Front Islam dan Perisai Dewan Revolusi meledakkan bom berton-ton di satu terowongan yang terletak di jalan menuju pos pemeriksaan, kata kelompok itu.

Lebih dari 150.000 orang tewas akibat pemberontakan lebih dari tiga tahun itu, yang dimulai dengan satu protes damai dan kini meningkat menjadi perang saudara setelah pemerintah melakukan tindakan keras terhadap kelompok oposisi.

Negara-negara internasional mengalami kebuntuan tentang bagaimana menyelesaikan konflik itu, yang semakin rumit akibat perang antara sesama kelompok pemberontak yang telah menewaskan ribuan petempur tahun ini.

Sekitar 70 petempur pemberontak, Senin, tewas dalam bentrokan-bentrokan antara bekas sekutu Al Qaida, Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) dan cabang Al Qaida di Suriah, Front Nusra, dan sekutu-sekutunya di provinsi timur yang berbatasan dengan Irak.

Pertempuran itu yang meningkat dalam beberapa pekan belakangan ini, berpusat di sekitar desa-desa pinggiran kota Deir al-Zor, ibu kota provinsi Deir al-Zor, yang memproduksi minyak, di mana kelompok-kelompok pemberontak saling memerangi untuk menguasai ladang-ladang minyak dan daerah strategis.

Bentrokan-bentrokan terbaru itu menyebabkan puluhan ribu orang di daerah itu mengungsi dalam beberapa hari belakangan ini, kata SOHR. Lima warga sipil tewas dalam pertempuran, Senin, di mana Front Nusra dan sekutu-sekutunya berhasil menguasai desa al-Sabha, katanya.

(H-RN)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014