... kalau penderita diketahui baru selesai melakukan perjalanan dari Timur Tengah, maka yang bersangkutan disarankan diperiksa ke dokter... "
Ambon (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Maluku telah menginstruksikan jajarannya di kabupaten dan kota untuk mengawasi penyebaran virus Middle East Respiratory Syndrome Corona (MERS-Cov) ke daerah ini.

"Pengawasan ini secara langsung melalui setiap puskesmas yang ada, terutama terhadap masyarakat yang baru selesai melakukan perjalanan dariTimur Tengah atau menunaikan ibadah haji di tanah suci dan kembali ke daerah,"kata Kadis Kesehatan Maluku, dr Meylke Pontoh, di Ambon, Rabu.

Virus MERS-Cov yang saat ini sedang mewabah diduga berasal dari Timur Tengah dan sejauh ini belum ada obat atau vaksin yang tepat untuk mengobati pasien maupun memutuskan mata rantai penyebarannya.

"Sampai saat ini memang belum ada temuan kasus penderita MERS di Maluku dan kita harapkan tidak terjadi, tetapi perlu ada langkah antisipatif untuk mencegah masuknya wabah itu," katanya.

Karena orang yang paling rentan terserang virus MERS-Cov adalah mereka yang melakukan perjalanan ke timur Tengah atau menjalankan ibadah haji maupun umroh, jadi saat kembali ke Maluku perlu diawasi kondisi kesehatannya.

Meylke mengatakan, seseorang yang sudah terinveksi virus MERS-Cov bisa diketahui dari demam atau gangguan pernapasan bagian bawah berupa batuk dan sesak napas yang berlanjut selama dua minggu.

"Apalagi kalau penderita diketahui baru selesai melakukan perjalanan dari Timur Tengah, maka yang bersangkutan disarankan diperiksa ke dokter," katanya.

MERS atau sindrim pernapasan Timur Tengah adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus korona MERS atau disebut dengan istilah MERS-Cov dan korban pertama kali yang terjangkiti dalam 2012 di Arab Saudi.

Virus ini berbeda dengan virus korona lainnya yang telah ditemukan sebelumnya dan berbeda dengan penyebab Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS), tetapi mirip dengan virus korona yang terdapat pada kelelawar.

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014